Lensa Kesehatan

Kerokan Jadi Solusi Saat Masuk Angin? Jangan Abai Soal Efek Sampingnya

Kita semua pasti sepakat, kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang paling ampuh untuk mengatasi gejala masuk angin.

Meski terlihat mudah dengan hanya menggoreskan koin atau alat kerok di punggung dan berpola, tetapi ternyata tak segampang itu, lho. Ada beberapa hal yang berisiko fatal jika kamu tak benar-benar betul saat melakukannya.

Memar

Kerokan pada umumnya memang akan menimbulkan memar di bagian yang baru saja dikerok. Namun, sebenarnya, memar muncul akibat terjadinya pecah pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit.

Bagi beberapa orang, selain memar, mereka juga akan mengalami pembengkakan. Tapi jangan khawatir, efek samping ini akan hilang setelah beberapa hari kemudian.

Nyeri

Bagi kamu yang belum pernah dikerok dan tidak cukup kuat menahan nyeri, sebaiknya hindari dulu metode pengobatan ini, ya.

Kerokan bukan saja akan menimbulkan memar dan bercak merah, tapi juga menyisakan nyeri.

Risiko Penularan Penyakit

Memilih kerokan dengan tujuan untuk mengatasi penyakit, tapi siapa sangka bahwa ini juga berpotensi menularkan penyakit, lho.

Di Indonesia pada umumnya, orang-orang akan memilih koin sebagai alat kerokan, tanpa mempertimbangkan apakah koin tersebut bersih atau tidak.

Risiko ini akan memiliki kemungkinan besar terjadi apabila memar yang dihasilkan dari kerokan sampai berdarah. Darah tersebut boleh jadi akan tertular kuman yang menempel pada koin yang digunakan. Terlebih, jika satu koin ini digunakan secara bergantian.

Itulah beberapa hal yang tampak sepele tapi tetap perlu kamu perhatikan mengenai kerokan! (AKM/L44)

Share

One thought on “Kerokan Jadi Solusi Saat Masuk Angin? Jangan Abai Soal Efek Sampingnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *