Warga Jodog Menggelar Doa Bersama Sapa Arwah Leluhur
Warga di Pedukuhan Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta menggelar pengajian dan doa bersama. Kegiatan ini digelar dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Bertempat di area pemakaman umum Secogendero, tradisi ini digelar pada Sabtu (2/3) malam kemarin.
“Kegiatan ini disamping untuk mempererat tali persaudaraan di masing-masing warga masyarakat. Khususnya di tiga RT ini, juga untuk kirim doa kepada para leluhur yang sudah dimakamkan di makam ini. Jadi warga masyarakat antusias untuk mengikuti acara pada malam hari ini, ” kata Bayu Yunarko, Dukuh Jodog.
Tampak penuh sesak oleh warga dari tiga rukun tetangga yang hadir, sedikitnya ada 400an warga yang terlibat dalam kegiatan tahunan tersebut.
Kegiatan ini dimulai dengan membaca dzikir tahlil yang dipimpin oleh tokoh adat setempat. Lalu dilanjutkan dengan doa bersama yang dipanjatkan untuk para leluhur atau keturunan mereka yang sudah meninggal dunia.
Ditutup dengan Santap Roti Tutup Ting Bersama
Sebagai penutup, warga bersama-sama menyantap roti tutup ting yang merupakan sajian khas masyarakat Jodog setiap tradisi nyadran digelar.
Bagi masyarakat setempat, tradisi ruwahan atau nyadranan selain merupakan bentuk penyucian diri sebelum memasuki bulan puasa Ramadan juga untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
“Warga di setiap tahunnya mendapatkan kesempatan untuk nguri-uri budaya, karena ini merupakan budaya warga masyarakat. Selain itu juga kami berharap kegiatan ini ke depannya akan lebih baik. Menjadi lebih tertata sehingga bisa terkemas dengan begitu baik. Bahkan harapan kami ke depannya kalau bisa upacara adat ini bisa mengundang acara kirab budaya,” ungka M. Zainul Zain, warga setempat.
Ke depan, rangkaian kegiatan ini akan dikemas secara lebih tertata dengan baik dengan memadukan tradisi dan adat setempat, sehingga menjadi daya tarik tradisi kebudayaan.
Selain diisi dengan dzikir tahlil dan doa bersama, warga Jodog juga menggelar pengajian dengan menghadirkan Ustaz Ahmad Badawi dari Piyungan, Bantul.
Salah satu pesan yang disampaikan yakni mengajak seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa beribadah dan bersyukur kepada Tuhan juga berbakti kepada orang tua dan menghormati kepada yang lebih tua.
Penulis: Joko Pramono
Editor/redaktur: Rizky/Wara
Baca : https://lensa44.com/jelang-ramadhan-warga-imogiri-gelar-pasar-nyadran/
Pingback: Tradisi Donotirto Kembul Nasi Megono di Malam Tarawih Pertama -