Lensa JogjaLensa Terkini

Pedukuhan Kweni Resmi Luncurkan Bank Sampah Resik Apik

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kini terus tumbuh di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Salah satunya di Pedukuhan Kweni, RT 06, Panggungharjo, Sewon, Bantul ini sebagai contohnya. Dengan potensi 147 kepala keluarga, mereka mampu bergerak bersama, ikut berperan aktif dalam mengelola sampah.

Sebuah bank sampah pun juga telah resmi didirikan yang secara simbolis diluncurkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho.

“Mengapresiasi dan sangat gembira tumbuhnya kelembagaan seperti ini. Karena dalam kondisi kita yang masih darurat sampah ini perlu kepedulian kita bersama. Semua elemen masyarakat, baik pemerintahan, kemudian didukung juga dengan pamongnya kemudian tokoh masyarakat, dan semuanya. Karena sampah ini adalah problem kita bersama. Dan saya yakin jika kita berpadu maka tuntas atau bersih sampah di 2025 ini bisa tercapai,” kata Bambang Purwadi Nugroho, Kepala DLH Bantul.

Di bank sampah ini, warga diberikan pelatihan tentang penanganan sampah organik melalui teknik komposter mini. Warga juga mendapat edukasi tentang pilah sampah tuntas oleh KSM Pilah Berkah.

Pemerintah Kabupaten Bantul turut mengapresiasi upaya peduli sampah dari pengurus lingkungan setempat dengan menginisiasi program bank sampah yang diberi nama Resik Apik tersebut.

Langkah Nyata Terwujudnya Bantul Bersih Sampah 2025

Hal ini dinilai sebagai bagian dari langkah nyata tingkat pedukuhan untuk mendukung terwujudnya Bantul Bersih Sampah 2025.

Melalui bank sampah ini, nantinya permasalahan sampah dapat terkelola dengan baik mulai dari tingkat bawah, yakni rumah tangga. Bahkan pihaknya juga telah mempersiapkan program lanjutan berupa pelatihan-pelatihan pengolahan sampah yang memiliki sirkuler ekonomi.

“Kami mengharapkan dampaknya ini sangat besar karena ini sangat kita manfaatkan. Masyarakat kita sekarang tidak membuang sampah. Masyarakat kini mengelola sampah sendiri untuk menuju kebersihan dan kesehatan lingkungan,” ujar Suyadiman, Ketua RT 06, Pedukuhan Kweni.

“Seharusnya ibu-ibu yang ada di sekitar kita itu harus kita giatkan. Karena ibu-ibu seakan-akan yang mengurus dapur. Lha itu harus bisa tahu bagaimana membuang sampah yang betul-betul mengikuti ketentuan yang sudah ada. Ketentuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Menteri Lingkungan Hidup,” lanjutnya.

Semakin masifnya pengelolaan sampah mandiri dengan konsep bank sampah yang kian bermunculan di tiap kelurahan tak sekedar mampu menyelesaikan sampah di Kabupaten Bantul, namun juga mampu meminimalisir potensi bencana yang ditimbulkan oleh sampah.

Tentu saja, program ini tak terlepas dari sinergitas dengan KSM Pilah Nerkah Imogiri yang terus memberikan upaya pendampingan dan pelatihan kepada warga. Mulai dari edukasi penanganan sampah, pilah sampah mandiri, hingga pengelolaan sampah tuntas berkelanjutan.

Mengusung konsep pemberdayaan masyarakat pilah sampah tuntas dari rumah sebuah program yang akan terus dikembangkan dan diharapkan mampu diterapkan di kelurahan lainnya. Sehingga, akan terbentuk karakter masyarakat yang peduli kebersihan lingkungan.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/sistem-pengelolaan-sampah-berskala-rumah-tangga/

Share