Sistem Pengelolaan Sampah Berskala Rumah Tangga

Gaung Bantul Bebas Sampah 2025 kini kian menggema di berbagai pelosok bumi projotamansari. Saat ini, tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Bantul akan pentingnya sistem pengelolaan sampah dari rumah tangga kian berkembang luas.

Kali ini kelompok masyarakat di RT 03, Demangan, Ringinharjo, Bantul, yang mulai merintis pengelolaan sampah berskala rumah tangga bekerja sama dengan KSM Pilah Berkah.

Mereka secara masif melakukan upaya edukasi dan sosialisasi ke berbagai kawasan. Berusaha merubah pola pikir masyarakat untuk peduli dan bertanggung jawab akan sampah yang mereka hasilkan.

Satu persatu kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah dimulai dari skala rumah tangga kian tumbuh.

Ragam sampah rumah tangga utamanya non organik, seperti kardus bekas bungkus makanan, botol plastik, hingga minyak goreng bekas yang mereka timbun sehari-hari dikumpulkan untuk didata dan ditimbang oleh petugas dari KSM Pilah Berkah. Nantinya akan dibukukan dalam bentuk tabungan yang rupiahnya dapat mereka panen saat akhir tahun.

“Ini Alhamdulillah pilah sampah rumah tangga sudah berjalan bagus dan sangat kompak. Yang jelas nantinya lingkungan bebas dari sampah plastik dan ada pemasukan income kas RT,” kata Rusanto, ketua RT.

Ada Lima Platform Program

Melalui kerja sama ini, ada lima platform program yang ditawarkan oleh KSM Pilah Berkah. Semuanya bermuara pada sistem pengelolaan sampah tuntas berskala rumah tangga berkelanjutan dan paripurna.

“Kami memiliki lima platform program, pertama berkaitan dengan standar tata kelola sampah rumah tangga melalui kelembagaan RT. Kedua memberikan pendampingan berkelanjutan tanpa jeda. Yang ketiga bagaimana kita menyusun program ke depan di mana bank sampah RT ini memiliki platform upaya pelatihan masyarakat,” ungkap Arif Solikhin, pengelola KSM Pilah Berkah.

“Yang keempat memberikan upaya jaminan market ketika semua sampah sudah terpilah tidak lagi harus tertimbun di TPA. Kelima kami juga memberikan upaya penanganan pengolahan sampah organik dan anorganik secara tuntas dan paripurna di mana bersama rekan-rekan bank sampah,” sambungnya.

Pihaknya juga akan terus memberikan pendampingan berupa penyusunan administrasi organisasi pengelolaan bank sampah hingga pelatihan pembuatan mini komposter di setiap rumah tangga.

Melalui kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, bahkan mampu mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakat.

Bahkan efektivitas program yang dijalankan tersebut menarik perhatian dari mahasiswa Cokroaminoto Yogyakarta, untuk melakukan sebuah proyek penelitian dan studi lapangan.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/atasi-darurat-sampah-bantul-siapkan-tpst-skala-kecil/