Lensa Terkini

Suara Eks Pegawai KPK Pasca Sosialiasi ASN Polri

Dari 56 mantan pegawai KPK yang kemudian hanya 44 di antaranya bersedia menjadi ASN di institusi Polri, kembali bersuara meneriakkan semangat juangnya dalam pemberantasan korupsi, meski bukan di lembaga KPK, usai mengikuti sosialisasi pengangkatan yang digelar oleh Polri.

Diketahui beberapa di antara 44 orang yang bersedia adalah Novel Baswedan, Hotman Tambunan, Giri Suprapdiono, Yudi Purnomo Harahap, Budi Agung Nugroho, Praswad Nugraha, Novariza, Rizka Anungnata dan lainnya yang tak disebutkan oleh Polri.

Sementara yang memilih untuk tidak mengambil tawaran ini, diketahui adalah Rieswin dan Lakso Anindito, serta beberapa yang lain.

Rieswin meski tidak mengambil langkah seperti rekan sejawatnya yang lain, melalui akun twitternya ia menyebut bahwa perjuangan pemberantasan korupsi akan tetap berlanjut meski berbeda jalan.

“Apapun jalan yang dipilih, kami yakin semangat pemberantasan korupsi harus tetap ada dan terus digaungkan dan ditularkan di manapun kami berada. Kami akan tetap berada dalam 1 barisan untuk memperjuangkan semangat pemberantasan korupsi.” Kata Rieswin, dikutip pada Selasa (7/12).

Perekrutan Polri terhadap mantan pegawai KPK yang dengan tanpa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), membuat mereka semakin yakin bahwa seharusnya hal ini bisa membuka mata publik terkait KPK yang memang berniat menyingkirkan pegawai terbaiknya.

“Sebagian eks pegawai KPK yang disingkirkan oleh @firlibahuri, @Nurul_Ghufron, dan tiga komisioner lainnya memutuskan bergabung dengan Polri. Menariknya, syarat bergabung di sana ternyata tidak harus menjawab pertanyaan KONYOL seperti ‘lebih memilih Pancasila atau Al-Quran?’,” kata Kurnia Ramadhana, peneliti ICW yang turut mengomentari hal ini. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *