Lensa Jogja

Pameran Foto dan Keris Meriahkan HUT Kota Yogyakarta

Masih dalam kemeriahan hari jadi ke-266 Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan gebyar pameran foto dan keris.

Pameran tersebut menampilkan 80 karya foto wisata Yogyakarta dan pameran keris sejak zaman Kerajaan Majapahit hingga masa kemerdekaan.

Pameran ini merupakan gelaran perdana. Selain mengadakan pameran foto dan keris, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan beasiswa kepada lima anak secara simbolis.

“Pada hari ini, acara peresmian gebyar pameran foto dan keris sebagai salah satu event untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-266 Kota Yogyakarta dan insyaallah besok tanggal 7 Oktober 2022 kita akan melaksanakan puncaknya dengan acara Wayang Jogja Carnival yang ke-7, dan ini menjadi event nasional mudah-mudahan semoga acara ini sampai puncaknya berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun,” ujar Sumadi, selaku PJ Wali Kota Yogyakarta, saat membuka pameran minggu lalu.

Pameran diikuti oleh siswa siswi SMP se-Kota Yogyakarta dan kelompok fotografer profesional. Mereka mengirimkan hasil karyanya melalui lomba fotografi dengan mengambil tema destinasi wisata di wilayah Kota Yogyakarta.

Setidaknya, terdapat 80 karya foto yang kemudian dikurasi hingga mendapatkan 60 karya foto, dan ditampilkan dalam ajang pameran fotografer profesional yang mengangkat ekosistem dan kekayaan kota yogyakarta.

Ajang pameran ini diharapkan mampu mengasah keterampilan serta wawasan dalam teknik pengambilan foto yang tepat dan menarik.

Selain itu, acara ini juga diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat Yogyakarta, terutama pelajar dan mahasiswa.

Sementara itu, pameran keris atau tosan aji menampilkan 30 keris dari berbagai kolektor di Yogyakarta, serta terdapat pula 60 pedagang dari bursa keris.

Tosan aji sendiri, berasal dari bahasa Jawa, yakni tosan yang berarti terlihat wujud dan aji adalah hal yang dihormati.
Jadi, tosan aji bermakna sebuah perwujudan, berupa besi yang wajib dihormati.

Pameran keris ini menampilkan keris yang telah ada sejak zaman Majapahit hingga masa kemerdekaan yang jarang ditemui dan tergolong langka. (ARR/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *