Lensa KulinerLensa Wisata

Menengok Keunikan Nasi Jangkrik, Kuliner yang Hanya Ada di Menara Kudus

Selalu ada kuliner yang menarik di setiap wilayah di Indonesia, tak terkecuali bumi wali Kudus, Jawa Tengah. Kota tempat Sunan Kudus pernah bersemayam ini tak hanya kental dengan unsur religi, tapi juga kuliner yang tidak bisa dibantah kelezatannya.

Selain khas dengan jenang Kudus, kota ini juga punya kuliner unik lain yaitu nasi jangkrik. Namun ini bukan tentang nasi dengan lauk serangga jangkrik, melainkan nasi dengan lauk daging kerbau berbumbu rempah.

Nasi jangkrik adalah nasi hangat dengan lauk daging kerbau yang empuk dan bercita rasa pedas gurih khas rempah-rempah Indonesia, khususnya Kudus. Makanan ini semakin nikmat, karena disajikan atau dibungkus dengan menggunakan daun jati dan pengikat anyaman jerami.

Penamaan nasi jangkrik pun tak sembarangan. Konon, nama nasi jangkrik muncul dari celetukan seorang tamu yang sedang dijamu Sunan Kudus. Kala itu, istri Sunan Kudus menyajikan jamuan yang enak dan lezat.

Saat mencicipnya, tamu Sunan Kudus reflek berkata, “Jangkrik, makanan opo iki kok enake pol (Jangkik, makanan apa ini kok enak banget)”. Sejak saat itu, makanan yang dulunya tak bernama, hingga saat ini disebut dengan nasi jangkrik.

Sayangnya, meski melegenda turun temurun dan menjadi makanan khas Kudus, nasi jangkrik tak serta merta bisa ditemukan di mana saja. Bahkan meski dijajakan di jalanan, rasanya akan tetap berbeda dengan nasi jangkrik yang asli.

Nasi jangkrik hanya bisa ditemukan di area Menara Kudus dan hanya ada di momen 10 Muharram atau 10 Suro saja. Nasi jangkrik akan menjadi sajian utama dalam tradisi buka luwur pada 10 Suro, dan dibagikan ke seluruh masyarakat sekitar Menara Kudus.

Jika kamu ingin menikmati nasi jangkrik yang asli khas Menara Kudus, maka datanglah menjelang malam 10 Suro. Kamu bisa berwisata religi ke makam Sunan Kudus sekaligus berwisata kuliner. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *