Lensa Kuliner

Makanan Lebaran yang Sarat Filosofi, dari Ketupat hingga Rendang

Momen lebaran adalah surganya makanan. Banyak makanan-makanan khusus yang mungkin tidak ada di hari biasa, tapi tersaji di meja makan saat Idul Fitri. Tentu saja, itu cukup untuk memuaskan rindu setiap orang akan citarasanya yang otentik.

Namun, tahukah kamu bahwa makanan-makanan khas lebaran itu lebih dari sekedar makanan, loh! Ada makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Ketupat

Ini adalah makanan yang tidak boleh tidak ada di meja makan saat lebaran. Makanan yang biasanya bersanding dengan opor ini memiliki makna yang religius, loh.

Adapun ketupat atau kupat merupakan singkatan dari kata ‘ngaku lepat’, yang artinya mengakui kesalahan.

Itulah kenapa ketupat selalu identik dengan Idul Fitri, karena sebagai simbol pengakuan kesalahan dan permintaan maaf kepada Tuhan dan sesama mahkluk.

Opor Ayam

Di mana ada ketupat, maka di sana pasti ada opor ayam. Keduanya sudah seperti paket komplit yang tidak bisa dipisahkan.

Lekatnya hubungan keduanya sebagai makanan, juga sama halnya dengan filosofi yang ada di balik gurihnya opor ayam.

Opor ayam yang mengandung santan mengandung arti permintaan maaf. Hal itu diambil dari kata Santan, yang dalam Bahasa Jawa berkaitan dengan kata ‘Pangapunten’ atau permohonan maaf.

Rendang Padang

Jika tidak ada opor ayam, pastilah ada semangkuk rendang Padang. Olahan daging yang sudah mendunia ini, juga terkenal bukan soal citarasanya saja. Melainkan ada makna yang  kehidupan di dalam lembutnya daging rendang.

Filosofi rendang diambil dari proses pembuatannya yang membutuhkan setidaknya tiga bahan utama, yakni daging, cabai dan kelapa.

Daging dimaknai sebagai paman dan ibu yang akan dan selalui memberikan kemakmuran kepada anak dan keponakan-keponakannya.

Lalu cabai, bermakna layaknya seorang alim ulama yang pedas dan tegas untuk mengajarkan agama. Sedangan kelapa, mengandung makna kaum yang cerdik dan pandai.

Hal tersebut tentu sudah bukan rahasia lagi, sebab ada banyak ulama-ulama besar yang lahir dari tanah Minang. (AKM/L44)

Share

One thought on “Makanan Lebaran yang Sarat Filosofi, dari Ketupat hingga Rendang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *