HeadlineLensa JogjaLensa Terkini

Gunung Merapi Gugurkan Lava Belasan Kali ke Arah Barat Daya

Gunung Merapi dilaporkan telah gugurkan lava sebanyak14 kali guguran lava pijar. Arah guguran ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng terpantau selama masa pengamatan pada Kamis (14/12), pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan Gunung Merapi gugurkan lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.

PVMBG juga mencatat adanya 109 kali gempa dengan amplitude 2 hingga 23 milimeter dan lama gempa sekitar 19,48 detik hingga 197,64 detik yang terjadi di Gunung Merapi. Pihaknya juga merekam adanya tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 6 hingga 80 milimeter dan lama gempa 45,36 hingga 118, 56 detik.

Sementara itu, hingga saat ini Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Gunung Merapi berada di level III atau Siaga karena aktivitas vulkanik masih cukup tinggi.

Potensi Bahaya

BPPTKG juga mengumumkan potensi bahaya dari gunung berapi aktif yang ada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Potensi bahaya saat ini yaitu berupa guguran lava dan awan panas di arah selatan dan barat daya. Meliputi Sungai Boyong maksimal sejauh 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Sedangkan di sektor tenggara meliputi Sunga Woro sejauh maksimal 3 Kilometer, dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 kilometer.

Sementara itu, ada juga potensi lontaran material vilkanik bila terjadi letusan eksplosif. Lontaran material ini dapat menjangkau dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

Dengan adanya potensi bahaya erupsi Gunung Merapi ini, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut. Mereka juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vilkanik, serta tetap waspada pada bahaya lahar dingin terkhusus saat terjadinya hujan.

Sebelumnya, pada (8/12) lalu, Gunung Merapi dilaporkan delapan kali meluncurkan awan panas dengan jarak luncur maksimum 3,500 meter yang mengarah ke Sungai Krasak dan 19 kali mengugurkan lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1,500 meter ke arah barat daya atau ke arah Sungai Bebeng.

Selain itu, awan panas guguran itu terjadi bersamaan dengan turunnya hujan. Mengakibatkan air hujan berwarna kecoklatan di wilayah Desa Krinjing dan Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Hujan bercampur abu vulkanik itu juga mengguyur Desa Stabelan, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Seperti yang diketahui, wilayah geografis Gunung Merapi ini meliputi Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali, Jawa Tengah, serta Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : Imbas Erupsi Merapi, Tiga Wisata di Jogja Ditutup Sementara

Share