Lensa Lifestyle

Situasi Kala Diam Itu Lebih Baik

Pepatah diam itu emas bukan hal yang asing lagi. Secara psikologis pun mendukung hal itu. Ada situasi tertentu di kala kita lebih baik menahan diri dan diam. Apakah itu?

Ketika Emosi Memuncak

Ketika emosi sedang memuncak kecenderungan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya semakin besar. Dengan memilih diam, kita bisa mengobservasi emosi kita tanpa terbawa emosi negatif. Saat merasakan darah mulai mendidih, ambilah napas panjang dan lebih baik diam. Bukan berarti menahan perasaan tetapi menunggu saat yang tepat untuk merespon dengan perhatian dan penuh petimbangan.

Ketika Kurang Informasi

Jangan langsung komentar apalagi ngegas ketika kurang informasi atau kurang memahami suatu permasalahan. Bicara tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi malah bisa memperkeruh keadaan. Ingat, tidak tahu segala hal itu tidak apa-apa. Kadang langkah paling bijak adalah mendengar dan belajar.

Ketika Kata-Kata Anda Mungkin bisa Menyakiti Orang

Kala berada dalam situasi di mana kata-kata Anda bisa menyakiti orang lain – apakah itu sengaja maupun tidak – akan lebih baik untuk menahan diri dan diam.

Seucap kata yang dikeluarkan saat marah bisa meninggalkan luka yang lebih dalam daripada luka fisik. Meski sesaat merasa puas saat mengatakannya tetapi setelah itu akan diikuti penyesalan yang panjang.

Di Saat Anda Perlu Mendengar

Kadang kita terlalu fokus bagaimana agar didengarkan sampai lupa untuk mendengarkan. Mendengarkan merupakan suatu keahlian yang melibatkan perhatian, kesabaran dan latihan.

Ketika teman sedang berbagi tentang kesulitannya, teman kerja menjelaskan konsep baru atau orang terkasih sedang menceritakan perasaannya. Perhatian kita dalam diam dan mendengarkan akan sangat berarti.

Ketika Diam adalah Jawaban yang Tepat

Pernahkah dihadapkan pada pertanyaan yang tidak ada jawabannya? Atau dihadapkan pada situasi di mana kata-kata terasa tidak cukup memadai. Pada situasi ini, memilih diam daripada memaksakan diri untuk bicara justru bisa menyampaikan pesan melebihi kata-kata.

Ketika Kata-kata Tidak Dapat Merubah Keadaan

Ada kalanya, kata-kata, seberapa halus dan bagus tujuannya, kadang tidak bisa merubah keadaan. Bisa jadi karena orangnya memang keras kepala. Atau debat yang berputar-putar. Dalam kondisi ini, memaksa berbicara malah bisa memicu pertengkaran.

Diam dan menerima bukan berarti pasif, melainkan menyadari kenyataan. Ini tentang memahami jika tidak semuanya dalam kendali kita dan itu tidak apa-apa.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Lachlan Brown, 8 situations in life where the best thing to do is remain silent, according to psychology, diakses 25/3/2024 dari geediting.com

Baca : https://lensa44.com/tidak-memiliki-kedamaian-batin-ini-tanda-tandanya/

Share