Serangan Drone di Beirut Selatan Ofisial Top Hamas Terbunuh
Ofisial senior Hamas Saleh Al-Arouri tewas Selasa malam dalam serangan drone di tepi selatan Beirut, Dahiyeh. Serangan drone yang menewaskan enam orang tersebut diduga dilakukan oleh Israel.
Arouri, 57, adalah anggota militan biro politik dan salah satu pendiri sayap militernya, Brigade Qassam. Tahun lalu AS menawarkan imbalan USD5 juta untuk informasi tentang dia.
Sebuah sumber di Lebanon memberitahu Arab News, serangan drone itu menargetkan sebuah bangunan tiga lantai di lingkungan Haret Hreik, di mana kantor Hamas ada di lantai dua dan tiga. “Tidak ada bangunan lain di atasnya, jadi mudah sekali membidiknya dari udara,” kata sumber tersebut.
Kepala pasukan bersenjata Brigade Al-Qassam, Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar, juga terbunuh dalam serangan Israel itu, seperti dilaporkan kanal TV Al-Aqsa melalui Telegram.
Barisan keamanan dibentuk di sekitar area serangan, sementara beberapa ambulan mengevakuasi korban terluka ke rumah sakit.
Setelah ledakan, petugas pemadam kebakaran dan petugas medis berkumpul di sekitar bangunan, yang terlihat ada lobang di lantai tiga. Anggota tubuh beberapa korban tampak terlihat di tepi jalan.
Setelah serangan itu, tentara Israel menyebutkan kekuatan mereka dalam ‘posisi siaga penuh untuk menghadapi skenario apapun.’
“IDF dalam level kesiagaan sangat tinggi, di semua arena, untuk pertahanan dan serangan. Kami dalam posisi siaga penuh untuk skenario apapun,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, dalam konferensi pers.
“Yang paling penting untuk disampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus melawan Hamas,” kata Hagari.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang tidak disebutkan namanya, berkata Pasukan Pertahanan Israel bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan Al-Arouri dan apakah ia terbunuh masih dalam upaya penyelidikan, seperti yang dilaporkan oleh Washington Post.
Upaya Menarik Lebanon ke Perang Gaza
Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan drone di Beirut tersebut dan menyebutnya sebagai ‘kejahatan baru Israel’ dan menyebutkan ini adalah usaha untuk menarik Lebanon ke perang Gaza.
Militer Israel menolak berkomentar, tapi Mark Regev, penasehat Perdana Menteri Benjamani Netanyahu, berkata: “Siapapun yang melakukannya, harus jelas: ini bukan serangan ke wilayah Lebanon. Siapapun yang melakukannya, ini adalah sebagai serangan melawan kepemimpinan Hamas.”
Dahiyeh, lokasi di mana serangan itu terjadi, adalah kubu Hezbollah. Analis politik Palestina Hisham Debsi mengatakan “Arouri sudah beberapa lama tinggal di Lebanon, di bawah perlindungan Hezbollahdan meluncurkan operasi serangan gabungan melawan Israel di Beirut.”
Kematiannya adalah tantangan untuk Hezbollah dan menempatkannya dalam dilema, kata Debsi. “Keamanan partai sudah diganggu, terlepas dari tolok ukur apapun, ini sudah bukan lagi benteng yang tidak bisa ditembus. Israel bisa menyerang siapapun.”
Penulis: Ara
Editor/redaktur: Rizky/Wara
Baca Juga : https://lensa44.com/ratusan-warga-palestina-tewas-usai-israel-rumah-sakit-di-gaza/