Lensa Jogja

Sejumlah Pegadang Di Kaliurang Gigit Jari Keluhkan Sepinya Pembeli

Penerapan pemberlakuan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 tentu masih menjadi pukulan pilu bagi berbagai sektor usaha, tak terkecuali bagi sejumlah pedagang yang biasanya berjualan di kawasan wisata kaliurang.

Adanya kelonggaran aturan pada PPKM level 4 seperti diantaranya pembeli diperbolehkan makan di tempat dengan waktu maksimal 20 menit membuat sejumlah pedagang mulai kembali membuka lapaknya meskipun tak banyak pembeli yang dating.

Memang bermula semenjak awal penerapan PPKM darurat warga kaliurang yang rata-rata menggantungkan nasibnya sebagai pedagang merasakan imbas yang cukup serius. Penurunan omzet hingga 90% hampir dirasakan seluruh pedagang, bahkan tak sedikit pula pedagang yang masih menutup lapaknya selama PPKM berlangsung.

Sudah sejak dahulu kawasan Kaliurang dikenal sebagai sentra kuliner jadah tempe, ada sekitar 74 pedagang yang menggantungkan nasibnya untuk berjualan jadah tempe di kawasan ini. Kini mereka terpaksa harus gigit jari menerima kenyataan minimnya pembeli saat PPKM diberlakukan.

Bahkan untuk meminimalisir kerugian para pedagang juga turut membatasi dan mengurangi jumlah dagangan mereka, seperti titik misalnya salah satu pedagang jadah tempe di kawasan Tlogo Putri Kaliurang ini turut merakasan dampak signifikan.

Penurunan omzet hingga sembilan puluh persen turut dirasakan oleh titik, jika sebelum adanya PPKM titik dapat membuat sekitar 3kg jadah tempe selama PPKM berlangsung ia hanya membuat 1kg jadah tempe lantaran dagangannya selalu sepi pembeli.

Namun tak hanya penjual jadah tempe saja yang turut terkena dampak, di kawasan ini banyak pedagang kuliner lainnya yang juga turut mengeluhkan sepinya pembeli, seperti yang dialami oleh Suparmi penjual pecel sayur yang juga turut merasakan merosotnya omzet pendapatan lebih dari 90 persen.

Bahkan jika sebelumnya ia dapat menjajakan dagangannya setiap hari kini untuk mengantisipasi sepinya pembeli ia hanya membuka lapaknya saat akhir pekan saja.

Kini para pedagang hanya bisa berharap pandemi covid 19 dapat segera berakhir agar lapak mereka kembali ramai. Selain itu diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib pedagang kecil agar mereka dapat tetap bertahan di tengah pandemi covid 19. (DSY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *