Apa Hukumnya Mengganti Hutang Puasa Ramadan di Bulan Syawal?
Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang hanya bisa dilakukan pada bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan kapan saja selama masih berada di bulan Syawal. Berdasarkan kalender Hijriah, hari terakhir bulan Syawal 1445 H jatuh pada 9 Mei 2024.
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan yang istimewa. Pahala yang didapat dari puasa Syawal sama seperti pahala puasa satu tahun.
Hal di atas sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
“Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Lalu apakah boleh melakukan puasa syawal dan mengganti hutang puasa secara bersamaan?
Menurut penjelasan yang dikutip dari MUI, Terdapat 3 pendapat berbeda tentang pertanyaan tersebut.
Utamakan mengganti hutang puasa Ramadhan
Menurut pendapat yang pertama, niat mengganti puasa Ramadan sebaiknya didahulukan daripada puasa Syawal. Hal ini dikarenakan puasa Syawal merupakan puasa Sunnah, sementara qadha puasa adalah puasa wajib. Amalan sunnah tidak akan diterima jika amalan wajib belum dipenuhi.
Boleh mendahulukan puasa Syawal
Pendapat yang kedua menyatakan bahwa seseorang boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa qadha. Meskipun mengganti hutang puasa Ramadan adalah kewajiban, namun memiliki rentang waktu yang panjang, sementara puasa Syawal memiliki waktu yang terbatas. Bagi orang-orang dengan kendala seperti sakit atau bepergian, disarankan untuk memprioritaskan puasa Syawal.
Boleh menggabungkan niat puasa Syawal dan niat mengganti puasa Ramadan
Pendapat yang ketiga menyatakan bahwa seseorang diperbolehkan untuk menggabungkan niat puasa Syawal dan qadha puasa. Ini berarti niat puasa Syawal dimasukkan dalam puasa qadha.
Sumber berita:
https://www.suara.com/religi/2024/04/25/114245/doa-niat-ganti-puasa-ramadhan-setelah-lebaran-bolehkah-digabung-puasa-syawal
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240425105147-284-1090293/kapan-batas-akhir-puasa-syawal-2024
Agregator : Atria / L44
