Lensa Manca

Penembak Eks PM Jepang Shinzo Abe Didakwa Kasus Pembunuhan

Jaksa Penuntut Umum Jepang secara resmi mendakwa tersangka pembunuh mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dengan kasus pembunuhan, pada Jumat (13/1). Tersangka Tetsuya Yamagami akan menjalani proses peradilan di Pengadilan Jepang.

Yamagami sebelumnya ditangkap setelah ia menembak Abe dengan senjata rakitan pada bulan Juli tahun lalu. Saat itu, Abe tengah memimpin pidato kampanye di luar stasiun kereta api Nara di Jepang barat.

Usai pembunuhan itu, Yamagami dikirim ke pusat penahanan Osaka untuk evaluasi mental selama hampir enam bulan, yang baru saja berakhir Selasa (10/1) lalu. Yamagami kemudian kembali dalam tahanan polisi di Kota Nara.

Jaksa mengatakan bahwa hasil evaluasi mentalnya menunjukkan Yamagami layak untuk diadili. Menurut pengadilan distrik Nara, Yamagami juga didakwa melanggar undang-undang pengendalian senjata.

Polisi mengatakan, Yamagami mengaku membunuh Abe karena hubungan Abe yang jelas dengan kelompok agama yang dia benci. Yamagami mengaku Gereja Unifikasi telah membuat keluarganya hidup susah lantaran sang ibu, salah satu anggota sekte itu, menyumbangkan hampir seluruh harta keluarga kepada Gereja.

Dendam tersebut menjadi alasan Yamagami menembak Abe.

“Saya ingin menargetkan pejabat tinggi organisasi itu, tetapi sulit. Jadi, saya menyasar Abe karena saya percaya dia berhubungan ( organisasi itu). Saya ingin membunuhnya,” ungkap Yamagami, dikutip dari The Asahi Shimbun, Sabtu (14/1)

Sementara itu, salah satu pengacaranya, Masaaki Furukawa, mengatakan bahwa Yamagami dalam keadaan sehat selama pemeriksaan mentalnya di Osaka. Ia pun hanya diizinkan untuk menemui saudara perempuannya dan tiga pengacara selama masa pemeriksaan.

Furuawa menyebut bahwa persidangan kasus kliennya itu adalah kasus serius dan melibatkan panel juri warga.

“Karena rumitnya kasus ini, dibutuhkan setidaknya beberapa bulan sebelum persidangannya dimulai,” katanya, mengutip dari Associated Press, Sabtu (14/1).

Sementara itu, polisi juga dilaporkan mempertimbangkan untuk menambahkan beberapa tuduhan, termasuk produksi senjata, pelanggaran hukum pengendalian bahan peledak dan menyebabkan kerusakan bangunan. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *