Lensa Manca

Tinggalkan Sistem Monarki Lama, Taliban Adaptasi Konstitusi Monarki 1964

Taliban mengumumkan untuk mengadopsi konstitusi 1964 sementara waktu pada Rabu (29/9). Dalam konstitusi ini terdapat hak perempuan untuk memilih, namun menghilangkan elemen apa pun yang tidak Taliban setujui.

Penjabat Menteri Kehakiman Taliban berencana memperkenalkan konstitusi yang digunakan selama masa kejayaan demokrasi Afghanistan yang singkat, meliputi amendemennya.

Melansir dari AFP, Mawlavi Abdul Hakim Sharaee, mengatakan bahwa Imarah Islam akan mengadopsi konstitusi masa Raja Mohammad Zahir Shah untuk sementara waktu, Selasa (28/9).

“Apapun dalam konstitusi yang ditemukan bertentangan dengan hukum Syariah dan prinsip-prinsip Imarah Islam akan dibuang,” ujarnya

Hampir enam dekade lalu, Afghanistan menikmati periode singkat monarki konstitusional pada masa pemerintahan Raja Mohammad Zahir Shah. Zahir meratifikasi konstitusi setahun setelah berkuasa pada 1963. Pada masa ini, Afghanistan mengalami hampir satu dekade demokrasi parlementer sebelum Zahir digulingkan pada 1973.

Hal ini dilatarbelakangi pada masa sebelumnya, perempuan Afghanistan sebagian besar dikucilkan dari kehidupan publik, termasuk pekerjaan dan pendidikan. Di sisi lain, Taliban memilih untuk tidak mengembalikan monarki lama, sebaliknya menyetujui teks baru pada 2004 yang mempertimbangkan kepresidenan dan mengabadikan persamaan hak bagi perempuan.

(AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *