Lensa Manca

Naas, Upah Masinis Jepang Dipotong Hanya Karena Terlambat Satu Menit

Pemotongan upah sebesar 56 yen (Rp 7.000) membuat seorang masinis Jepang menggugat perusahaan tempatnya bekerja, Sabtu (13/11).

Gugatan ini dilatarbelakangi oleh sang masinis yang terlambat datang bekerja selama satu menit. Akibatnya, upah sang masinis dipotong, serta keretanya juga ikut terlambat. Sayangnya, keterlambatan itu terjadi karena dia pergi ke peron yang salah saat memindahkan kereta kosong ke garasi stasiun Okayama.

Melansir dari Channel News Asia, masinis tersebut menggugat West Japan Railway (JR West), tempatnya bekerja. Kemudian, ia juga menuntut ganti rugi sebesar 2,2juta yen (Rp 274juta), karena ia merasa menderita secara mental.

Sementara itu, JR West berpendapat bahwa pemotongan upah masinis tersebut pantas dilakukan. Dia juga menambahkan, pihaknya juga telah menetapkan sebuah aturan jika tidak bekerja, maka tidak akan dibayar.

“Alasan mengapa ini menjadi gugatan adalah perbedaan cara menafsirkan penyebab penundaan,” ujarnya.

Namun, masinis tersebut mengatakan bahwa penundaan itu merupakan kesalahan kecil, dan tak seharusnya dianggap tidak bekerja.

Mengingat pada 2017 lalu, seorang operator kereta api lokal menjadi berita utama internasional setelah meminta maaf karena menyebabkan kereta terlambat 20 detik. Hal ini tentunya karena pandangan mengenai kereta Jepang yang dianggap selalu tepat waktu dan efisien di mata dunia.

(AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *