Lensa Lifestyle

Mengenal Permainan Roleplay yang Viral di TikTok, Apakah Berbahaya?

Baru-baru ini sebuah video viral yang memperlihatkan seorang anak kecil yang tengah dimarahi ayahnya karena ketahuan bermain permainan roleplay di media sosial. Sang ayah juga mengungkapkan permainan itu bisa berdampak negatif bagi psikologi sang anak.

Lantas apa sih permainan roleplay itu? Roleplay atau bisa disingkat dengan RP ini menjadi fenomena tersendiri di kalangan anak muda, terutama bagi mereka yang aktif di media sosial.

Menurut Cambridge Dictionary, roleplay berarti berpura-pura menjadi karakter tertentu dan berperilaku seperti karakter tersebut. Orang yang memainkan permainan ini disebut dengan roleplayer.

Roleplayer ini akan berperan atau meniru seakan-akan dirinya itu adalah karakter yang dimainkan. Biasanya, mereka akan memainkan sebagai artis ataupun karakter yag diidolakannya. Tidak hanya sekedar berkomunikasi, mereka juga akan menjalin relasi di dunia RP itu sendiri, bahkan bisa mendapat keluarga hingga pasangan. Perlu diingat, hal itu hanya sebuah permainan saja.

Para roleplayer ini juga bisa merubah gender mereka. Mereka yang perempuan bisa memerankan karakter laki-laki dan begitupun sebaliknya.

Permainan ini sebenarnya tidak berbeda dengan bermain peran anak di sekolah. Bedanya RP ini biasanya dilakukan di media sosial seperti TikTok, Twitter, dan lainnya. Di media sosial, permainan dimainkan secara virtual melalui konten berupa teks maupun video, tanpa mengungkapkan jati diri sesungguhnya.

Sebenarnya, permainan RP ini bukanlah hal baru. Permainan peran ini sudah ada sejak dulu di media sosial lain, seperti Twitter, Facebook dan WhatsApp ataupun Line. Namun, karena baru-baru ini viral TikTok dan dimainkan dengan bentuk konten video, permainan ini dianggap hal yang baru.

Meski permainan roleplay ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mengembangkan imajinasi, ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat memainkan permainan ini yaitu:

  1. Pelecehan dan eksploitasi
  2. Kehilangan identitas diri
  3. Penyalahgunaan waktu dan kurangnya aktivitas fisik
  4. Gangguan emosional dan mental
  5. Ketergantungan dan isolasi sosial

Permainan ini juga sering diadaptasi dalam bidang pendidikan, psikologi, pembelajaran anak dan lain sebagainya. Meski demikian, permainan roleplay ini bisa berdampak negatif apabila dilakukan secara berlebihkan dan tidak dilakukan dengan tujuan yang positif. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *