Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Memendam Perasaan Tidak Bahagia, Ini Tanda-Tandanya

Tidak ada orang yang bahagia terus setiap jam, setiap hari, setiap minggu sepanjang hidupnya. Bahagia dan sedih datang silih berganti. Pernahkan kamu menemukan seseorang yang kelihatan begitu berat menjalani hidupnya padahal kamu lihat tidak ada yang salah dengannya? Mungkin orang itu memendam perasaan tidak bahagia.

Perjalanan hidup tidak selalu berjalan mulus. Kadang ada kejadian yang membuat kita kacau, suasana hati menjadi tidak nyaman dan kita menjadi down berhari-hari. Jika beruntung, hal ini akan cepat berlalu. Tapi ada saatnya hal-hal buruk tidak pergi-pergi dan seperti membelenggu. Apakah itu berarti kamu memendam perasaan tidak bahagia dengan hidupmu?

Ini dia tanda-tanda orang yang memendam perasaan tidak bahagia.

Lelah Kronis

Hidup di jaman modern menawarkan kenyamanan yang hampir tak terhitung. Tapi semua itu ada harganya. Kita didorong untuk bekerja lebih keras, mencapai lebih banyak, membeli lebih banyak. Semuanya serba lebih.

Ada saatnya itu membuat kita lelah dan kewalahan. Itu normal.

Tapi ada perbedaan antara rasa lelah biasa dalam kehidupan sehari-hari dan kelelahan kronis ketika tidak ada satupun terasa menyenangkan lagi.

Kelelahan kronis bisa jadi tanda krisis eksistensi diri. Kelelahan kronis tidak bisa sembuh hanya dengan cukup istirahat. Seberapa banyak kamu tidur, kamu akan selalu merasa lelah.

Misalnya, ketika kamu tidak menyukai pekerjaanmu, tidak bahagia dalam hubunganmu, atau tidak puas dengan kualitas hidupmu sehari-hari. Perasaan itu akan menguras energimu dengan cepat.

Hilang Semangat

Selain kelelahan kronik, orang yang tidak bahagia dengan hidupnya juga cenderung kehilangan semangat. Hobi yang dulu terasa menyenangkan jadi tidak menarik lagi, tidak merasakan keseruan yang sama saat berlibur bersama keluarga atau orang-orang yang disayangi. Nonton film favorit yang dulu selalu menyenangkan pun jadi terasa datar.

Semangat atau antusiasme itu vital untuk menjalani hidup yang baik.

Saat banyak tekanan dalam pekerjaan, mampir untuk membeli kopi favorit saat pulang, ngobrol seru dengan teman atau sekedar baca buku favorit bisa membuat kita sedikit teralihkan.

Tapi ketika tidak ada lagi yang bisa membuatmu bersemangat, kamu tidak punya sesuatu yang dinanti-nanti. Setiap hari akan terasa sama dan membosankan. Setiap interaksi menjadi tidak ada artinya.

Sikap apatis ini bisa menimbulkan jarak antara kamu dan orang-orang yang menyayangimu.

Menarik Diri

Ketika seseorang menarik diri dari lingkungan sosialnya, bisa dipastikan orang itu tidak bahagia dengan hidupnya.

Ketidakbahagiaan bisa membuatmu mengabaikan perawatan diri. Kamu jadi tidak memperhatikan kesehatanmu. Malas berolahraga, tidak peduli lagi dengan apa yang kamu makan, tidak merawat diri. Yang terakhir ini bisa berakibat kamu menjadi malas bertemu orang-orang. Apalagi kalau kamu tidak mau terlihat tidak secantik dulu atau seganteng dulu, semenarik dulu.

Apapun alasannya, ketika seseorang tiba-tiba lebih banyak mengurung diri, itu adalah tanda ada masalah internal. Kalau seseorang itu adalah kamu. Coba kamu lihat, kapan prilaku itu mulai dan coba cari sebabnya.

Hubungan sosial itu sangat penting untuk kesejahteraan hidup umat manusia.

Sering Lari dari Kenyataan

Orang yang tidak bahagia  akan memilih lari dari hidup mereka kalau bisa.

Kalau kamu merasa sedih, kamu akan berusaha apa saja untuk membuat dirimu kembali ceria. Meski hanya sementara.

Penyalahgunaan obat. Ngegame tiada henti. Perilaku makan yang menyimpang. Menenggelamkan diri di dunia maya.

Apa saja yang bisa membuatmu melupakan ruang hampa dalam hatimu. Ini hanyalah mekanisme penanggulangan sementara untuk menghindari masalah yang sebenarnya.

Selalu Negatif

Orang yang tidak bahagia itu terjebak dalam lingkaran negativitas.

Mereka memiliki pikiran yang negatif terus menerus tentang diri mereka sendiri, pesimis melihat masa depan, tidak mau berubah dan mengabaikan kesempatan untuk memperbaiki diri, mencegah diri sendiri untuk berkembang.

Memutus lingkaran negativitas itu sulit. Tapi sadar akan adanya lingkaran itu merupakan langkah awal.

Dengan menyadari masalah dari dalam dirimu yang menghambatmu berkembang, kamu akan menemukan kebiasaan positif dan sudut pandang positif yang bisa mendorong kebahagiaanmu.

Tantangannya, proses menuju ke sana itu panjang, berkelok dan bergelombang.

Dengan menyayangi diri sendiri dan dukungan dari orang-orang tercinta. Atau jika perlu bantuan profesional, kebahagiaan itu akan bisa kamu rasakan. Ingat hidup itu terlalu singkat, jadi nikmatilah.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Alexandra Plesa, If someone displays these 5 behaviors, they’re secretly unhappy with their life, diakses 16/1/1024 dari hackspirit.com

Baca Juga : https://lensa44.com/anda-bahagia-jika-anda-menikmati-hal-hal-simpel-ini/

Share

One thought on “Memendam Perasaan Tidak Bahagia, Ini Tanda-Tandanya

Comments are closed.