Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Selalu Bahagia meski Ternyata Sedih Tak Terkira, Tanda-Tandanya

Sering kali kita berpikir orang yang sedih itu akan selalu yaaah.. kelihatan sedih. Pada kenyataannya banyak sekali orang yang menutupi kesedihannya dengan berpura-pura bahagia. Mereka ini selalu kelihatan bahagia meski ternyata mereka menyimpan kesedihan yang mendalam.

Alasan mereka melakukan itu banyak. Salah satunya, mereka tidak mau membebani orang lain dengan curhatan mereka. Atau mereka tidak mau orang lain berpikir ada yang salah dengan dirinya lalu merasa malu.

Tentu saja kesedihan itu bukan kesalahan mereka. Bisa saja ia sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental. Yang berarti mereka ini luar biasa hebat karena harus selalu bertarung di dalam dirinya setiap hari.

Berikut ini tanda-tanda orang yang selalu bahagia meski ternyata menyimpan kesedihan.

Paling Seru di Kelompoknya

Sering sekali orang yang paling heboh, paling lucu dan paling seru justru dialah yang paling memendam derita.

Dengan berpura-pura bahagia, mereka menutupi hilangnya kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika berpura-pura bahagia sebagai mekanisme mengatasi masalah, ini akan membantunya keluar dari tidak nyaman.

Jika dalam kelompokmu, ada teman yang selalu ‘gokil abis’, selalu semangat saat bersenang-senang, selalu punya lelucon dan senang menjadi pusat perhatian. Coba lihat dan amati.

Apakah temanmu itu benar-benar bahagia seperti kelihatannya? Atau mereka sebenarnya membutuhkan pertolongan dan dukungan emosional tapi mereka terlalu takut atau tidak tahu bagaimana mendapatkan pertolongan?

Suka Bersosialisasi atau Sebaliknya

Ada yang aktif dan menikmati kehidupan sosial (dan ketika sendirian, kesedihan akan datang). Ada juga yang mengurung dan mengasingkan diri sepanjang waktu.

Ketika mereka keluar, mereka akan pakai ‘topeng kebahagiaan’ tapi itu tidak bertahan lama. Itu hanya akan membawa mereka ke perasaan semakin kesepian, semakin sedih. Semakin mereka sedih, semakin lama mereka mengurung diri.

Selalu Sibuk

Untuk keluar dari lingkaran antara sedih dan berpura-pura bahagia yang kemudian membawa mereka ke kesedihan yang semakin dalam, mereka akan menyibukkan diri.

Semakin berat kesedihan yang dirasakan, semakin banyak daftar hal-hal yang harus dilakukan untuk menyibukkan diri sendiri. Hingga tiba saatnya tubuh tidak bisa lagi mengikutinya dan jatuh karena kelelahan. Mereka mengira dengan tidak memikirkannya segala hal buruk itu akan hilang. Namun yang terjadi, kesedihan mereka justru semakin dalam.

Tertutup

Mereka selalu menunjukkan kalau mereka baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dengan bersikap selalu bahagia, mereka tidak terbuka tentang kesulitan mereka lalu bercerita ke orang lain. Mereka merasa lebih baik menyimpan masalah mereka daripada membebanimu dengan curhatan mereka.

Toxic Positivity

Ambil sisi baiknya. Ayolah.. tersenyum dan bersenang-senang. Kata-kata itu adalah toxic positivity.

Kalau terlalu sering berpura-pura, lama-lama akan menjadi kebiasaan untuk memendam dan mengabaikan perasaan-perasaan negatif.

Perfeksionis

Mereka menerapkan standar tinggi untuk diri mereka sendiri bahkan mereka sering kesulitan memenuhi harapannya sendiri. Dan ketika melakukan kesalahan akan tenggelam dalam keraguan akan diri sendiri.

Melarikan Diri dari Kenyataan

Buku, video game, komunitas online, pesta… apapun yang bisa jadi tempat untuk mengalihkan kesedihan.

Suka membaca buku, main game atau aktif di komunitas online tidaklah salah. Tetapi lebih banyak menghabiskan waktu untuk itu daripada menjalani kehidupan ‘nyata’, itu masalah.

Itu dia tanda-tanda orang yang menutupi kesedihannya dengan berpura-pura bahagia. Merasa sedih itu normal, bukan sesuatu yang buruk dan harus disembunyikan. Bukan berarti harus mengeluh sana-sini tapi ada saatnya kita perlu untuk meluangkan waktu untuk berhenti dan merasa, bukan mengabaikan dan lari.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Pearl Nash, People who are happy on the surface but sad underneath often display these 7 specific behaviors, diakses 25/01/2024 dari hackspirit.com

Baca Juga : https://lensa44.com/memendam-perasaan-tidak-bahagia-ini-tanda-tandanya/

Share