Lensa JogjaLensa Wisata

Lumbung Mataraman Guwosari Strategis Antisipasi Krisis Pangan

Lumbung Mataraman di desa Guwosari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta resmi dibuka. Program kedaulatan pangan ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Program ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya dikembangkan di Gunungkidul.

Berdiri di atas lahan khas desa seluas 4,5 hektar, Lumbung Mataraman di sini terintegrasi antara pertanian dengan peternakan dan perikanan.

Melalui konsep ini, diharapkan mampu menjadi penyedia pangan dan gizi masyarakat di DIY. Kesemuanya sepenuhnya dikelola kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT). Dengan turut melibatkan Bumdes Komunitas Rentan Marginal Kalurahan Guwosari, Desa Prima, Desa Preneur, serta Dekranas Kapanewon.

Tanaman yang dikembangkan di Lumbung Mataraman merupakan tanaman yang produktif dan mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Yogyakarta, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Jogja Fokus Mengembangkan Pangan

RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, Kepala Badan Pangrekso Loka Kraton Yogyakarta menyampaikan Lumbung Mataraman ini merupakan program vital Pemprov DIY. Mengingat tantangan dunia saat ini dan masa depan masih mengenai pangan.

“Jogja menjadi salah satu provinsi yang sangat fokus dalam mengembangkan pangan. Dan salah satu bentuknya yaitu seperti Lumbung Mataram ini. Kenapa? Karena besok tantangan global ke depan itu by iklim, by cuaca akan sangat memengaruhi produksi-produksi pertaninan,” kata RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo.

“Sehingga dengan adanya Lumbung Mataraman ini yang di-support oleh Pemda bisa memberikan dampak yang positif, baik secara ekonomi dan juga dari sisi penanggulangan krisis,” lanjutnya.

Banyak negara-negara yang tengah merencanakan untuk menghadapi krisis pangan, dampak dari iklim dan cuaca yang berpengaruh pada produktivitas pertanian. Program Lumbung Mataraman ini adalah bentuk respon dan kesiapan DIY untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan serta mendukung program pemerinah pusat terkait green energy.

“Pada kesempatan kali ini, kita mengadakan gelar potensi lumbung mataram yang ada di Guwosari. Bagaimana kolaborasi pertanian dan peternakan. Selama ini kan yang menjadi permasalahan. Hasil dari pertanian itu kurang mensejahterakan warga masyarakat,” ungkap Mazduki Rahmat, Lurah Guwosari.

“Sehingga kami mencoba mengintregasikan dan menjadikan tempat ini sebagai satu sarana wisata edukasi bagi generasi muda sekaligus untuk mewujudkan ketahanan pangan yang ada di Guwosari ini,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga digelar potensi desa mandiri pangan yang turut menghadirkan aneka hasil pertanian lokal, kerajinan, hingga aneka olahan pangan.

Lumbung Mataraman Desa Guwosari ini dibangun menggunakan Dana Keistimewaan tahun 2023, senilai Rp750 juta.

Tak sekedar sebagai pengembangan sektor pangan, lokasi ini juga dikembangkan sebagai wisata edukasi. Lokasi ini juga dilengkapi dengan taman keluarga, arena bermain anak, dan sarana prasarana pendukung lainnya.

Bahkan, juga turut ditampilkan aneka atraksi budaya dan kesenian khas Kapanewon Pajangan.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/dua-kalurahan-di-pajangan-kini-terhubung-jembatan-bantuan-pisew/

Share

One thought on “Lumbung Mataraman Guwosari Strategis Antisipasi Krisis Pangan

Comments are closed.