Lensa JogjaLensa Terkini

Lord of the Pring, Angkat Potensi Kerajinan Bambu Kalurahan Muntuk

Sempat vakum akibat Covid-19, Grebek Bambu Kalurahan Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta kembali digelar.

Dikemas dalam kirab budaya, ratusan warga di kampung hutan pinus ini tumpah ruah di jalan dengan menampilkan beragam kreasi kerajinan dari bambu.

Mulai dari kentong rampak, tarian bamboo, hingga kuda kepang. Menariknya lagi, dalam even budaya tersebut juga diarak sebuah gunungan yang disusun dari beragam kerajinan bambu yang menjadi keunggulan Kalurahan Muntuk, mulai dari peralatan dapur, tas, hingga keranjang.

Semarak grebek bambu bertajuk Lord of the Pring itu juga dirasakan hingga ke area Hutan Pinus Ndahromo. Kehadiran enam model cantik yang mengenakan busana bambu menambah suasana kian meriah.

Tema Lord of the Pring sendiri diambil sebagai wujud representasi dari Kalurahan Muntuk yang diharapkan mampu menjadi tuannya bambu di Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan nasional.

Mengingat mayoritas masyarakat di Kalurahan Muntuk adalah pengrajin bambu satu-satunya di Kabupaten Bantul.

“Lord of the Pring itu sungguhnya tuan dari bambu, kita berharap bahwa sejak kini dan ke depannya pengrajin di Muntuk benar-benar menjadi tuan dari bambu dan kerajinan bambu yang sudah kemana, kuncoro ke mana-mana, ini benar-benar mampu mensejahterakan warga masyarakat Muntuk dan bermanfaat, intinya seperti itu,” ungkap Riyanto, ketua penyelenggara.

Sherly, salah satu peserta kirab mengatakan alasan dari ide kostum bambu tersebut adalah untuk menggambarkan kebudayaan daerah tersebut yaitu anyaman dari bambu yang sudah turun temurun menjadi ikon sentra kerajinan ekonomi kreatif di bumi Projotamansari.

“Kita mencoba untuk melestarikan bambu yang ada di desa kami dan ini menjadi salah satu filosofi nenek moyang kita. Dan di sini adalah salah satu lambang tugu yang menjadi salah satu sorotan yang di Jogja dan kami ingin semua media mengetahui bahwa Muntuk juga bisa membuat bambu menjadi salah satu sorotan publik yang ada di luar sana,” ujar Sherly Ramadhani, peserta kirab.

Kirab budaya grebek bambu Kalurahan Muntuk ini berlangsung cukup meriah. Selain masyarakat lokal, even budaya tahunan berkonsep bambu ini juga menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Bantul juga turut mengapresiasi kegiatan unik tersebut.

Tak hanya menampilkan potensi kesenian berbahan bambu, juga ditampilkan aneka kreasi kerajinan unggulan warga setempat yang juga berbahan dasar bambu.

Melalui even budaya ini diharapkan sentra kerajinan bambu Kalurahan Muntuk kian dikenal luas guna mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera ke depannya.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky / Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *