HeadlineLensa Terkini

Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan: PT LIB Lebih Pentingkan Komersial daripada Keselamatan

Komnas HAM telah menyimpulkan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan, di mana PT Liga Indonesia Baru (LIB) disebut lebih mementingkan komersial daripada aspek keselamatan.

Dalam keterangan pers Nomor: 039/HM.00/XI/2022, menyatakan ada pergantian jadwal pertanding Arema FC vs Persebaya. Di mana awalnya, Kapolres Malang meminta jadwal untuk dimajukan ke 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan.

Namun, karena ini merupakan pertandingan laga super big match (Arema FC vs Persebaya) dan adanya keberatan dari pihak sponsor, maka pertandingan tetap diadakan pada malam hari pukul 20.00 WIB.

“PT LIB tetap mengadakan pertandingan pada malam hari karena untuk pertandingan besar seperti Arema FC vs Persebaya Surabaya disiarkan di jam prime time, selain itu adanya keberatan dari pihak sponsor jika pertandingan dilaksanakan pada sore hari,” tulis Komnas HAM dalam keterangan persnya, dikutip pada Jumat (4/11).

Komnas HAM mengungkapkan, keberatan atas sponsor itu dilihat berdasarkan komunikasi melalui via whatsapp antara PT. LIB dengan Broadcaster Indosiar pada tanggal 13 dan 17 September, yang mana salah satu alasannya dikarenakan keberatan dari sponsor.

Ditemukan juga ada intervensi yang dilakukan oleh Direktur Operasional PT. LIB atas dasar komunikasi dengan Kapolres Kabupaten Malang pada tanggal 20 September, yang menyampaikan bahwa tidak ada titik temu antara PT. LIB dengan pihak broadcaster Indosiar. Sehingga mereka meminta Polres Malang untuk dapat menyelenggarakan pertandingan pada malam hari.

Berdasarkan hal itu, Komnas HAM menegaskan bahwa pengutamaan aspek komersial sangat dominan dan mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan, tanpa memperhatikan risiko pertandingan yang tinggi (high risk).

Tindakan yang diambil itu bertentangan dengan prinsip keselamatan dan keamanan, dengan mengutamakan kepentingan sponsorship dari pada keamanan dan keselamatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan pihak broadcaster.

Fakta-fakta tersebut, pada akhirnya mengakibatkan pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober lalu menjadi sebuah tragedi yang menewaskan setidaknya 135 orang meninggal dan ratusan orang luka serta trauma.

Hal ini tidak hanya menjadi persoalan pelanggaran terhadap regulasi PSSI dan FIFA semata, namun juga telah masuk ke ranah hukum pidana. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *