Kemenhub Imbau Masyarakat untuk Tidak Pergi ke Luar Kota
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperingatkan resiko berulangnya kondisi cuaca ekstrem di tahun 2020.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar menghindari cuaca ekstrem dengan tak pergi ke luar kota di masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), jika tidak penting.
Diketahui, imbauan tersebut mengacu pada peringatan yang telah dikeluarkan BMKG terkait potensi cuaca ekstrem hingga akhir tahun.
“Saya sempat mention, seperti headline di beberapa media mainstream, bahwa cuaca itu sangat menggoda dan menantang,” katanya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 dan Outlook Kegiatan 2023 di Kantor Kemenhub, dikutip pada Rabu (28/12).
Seperti diketahui selain cuaca ekstrem, Budi juga mengingatkan bahwa Presiden Jokowi belum secara resmi menghapuskan atau menyudahi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Lebih lanjut, Menhub Budi juga menekankan agar masyarakat selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan karena menghadapi dua tantangan, yakni cuaca ekstrem dan pembatasan Covid-19 yang belum resmi usai.
“Oleh karena itu, di sektor penerbangan dan kereta api kami tetap menggunakan konsep Peduli Lindungi yang telah dilakukan,” tegas Budi.
Sebelumnya, Pelabuhan Merak menuju Bakauheni atau sebaliknya ditutup imbas cuaca buruk pada kamis (22/12). Lalu, aktivitas pelabuhan dibuka kembali beberapa jam setelahnya.
Selain itu, ada juga insiden mobil tercebur di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Banten pada Jumat (23/12) malam. Mobil mini bus itu jatuh ke laut akibat kelalaian petugas penjaga pintu Kapal Ferry Shalem.
Kemdudian, juga ada lebih dari 300 wisatawan yang terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Kapal penyeberangan dari Pelabuhan Jepara terakhir merapat ke Karimunjawa pada Kamis (22/12) lalu.
Setelah itu, tak ada kapal yang bisa melakukan penyeberangan dari atau ke pulau karena cuaca buruk. Menurut kesaksian salah satu wisatawan yang ada di sana, bahan makanan hingga bahan bakar minyak (BBM) mulai langka.
Beruntung, KM Kelimutu milik PT Pelni yang menjemput ratusan wisatawan tersebut sudah berlayar hari ini, meski diperkirakan terlambat datang imbas gelombang laut yang tinggi.
Sebagai informasi, BMKG juga merilis prakiraan di seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat, selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 – 01 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut:
1) Banten
2) Jawa Barat
3) Jawa Tengah
4) Yogyakarta
5) Jawa Timur
6) Bali
7) NTB
8) NTT
9) Sulawesi Selatan
10) Sulawesi Tenggara
11) Maluku.
Kepala BMKG, Dwikorita, mengatakan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer, di antaranya, peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
“Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko terjadinya bencana hidrometeorologi. Dahan dan ranting pohon yang rapuh harus dipangkas serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” katanya. (AM/L44)