Lensa Manca

Pasukan Serbia Siap Tempur saat Konflik di Kosovo Memanas

Ancaman perang kembali muncul di Eropa. Setelah Rusia dan Ukraina, kali ini ketegangan muncul antara dua negara, Serbia dan Kosovo. Diketahui, Serbia telah menempatkan tentara dan polisinya dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan dengan Kosovo.

Melansir dari AFP, Rabu (28/12), Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic, mengatakan pasukan negara itu siap tempur dengan Kosovo usai konflik memanas belakangan ini.

“Presiden Serbia (Aleksandar Vucic) memerintahkan tentara Serbia untuk berada dalam tingkat kesiapan tempur tertinggi yaitu pada tingkat penggunaan angkatan bersenjata,” kata Vucevic.

Ia juga mengatakan, personel angkatan bersenjata siap campur tangan untuk membela penduduk Serbia di wilayah Kosovo.

“Semua langkah diambil untuk melindungi rakyat Serbia di Kosovo,” lanjutnya.

Diketahui, Kosovo sebagian besar dihuni etnis Albania, tetapi memiliki mayoritas Serbia di wilayah utara.

Sejak November, Kosovo bergejolak usai ratusan pekerja etnis Serbia ramai-ramai mengundurkan diri. Mereka memprotes keputusan kontroversial pemerintah Kosovo, yang melarang orang Serbia di negara itu menggunakan plat nomor dari Beograd.

Situasi pun semakin memburuk pada bulan ini, ketika orang-orang Serbia setempat memasang penghalang jalan untuk memprotes penangkapan seorang mantan polisi yang dituduh menyerang kantor komisi pemilihan kota.

Mereka kemudian protes dan mendirikan barikade, sehingga menyebabkan lalu lintas lumpuh di sekitar dua penyeberangan perbatasan.

Beograd meminta pasukan penjaga perdamaian KFOR yang dipimpin NATO, untuk mengizinkan pengerahan militer dan polisi Serbia ke Kosovo.

Menanggapi kisruh itu, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic mengatakan situasi Kosovo kini tengah berada di ambang konflik bersenjata. Ini pada akhirnya berdampak terhadap hubungan diplomasi dua negara.

Namun, Dewan Keamanan Kosovo menuduh Serbia turut memperkeruh hubungan baru-baru ini, dengan melakukan segala cara untuk melawan tatanan pemerintah Kosovo.

Serbia dan Kosovo sendiri memang memiliki rekam jejak konflik panjang.

Kosovo menyatakan kemerdekaanya dari Serbia pada Februari 2008. Namun, Beograd menolak untuk mengakui negara itu. Serbia masih menganggap Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya sendiri. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *