Lensa MancaLensa Terkini

Jelang Setahun Invansi Rusia di Ukraina, Kapan Perang Akan Berakhir?

Jelang setahun Rusia menginvasi Ukraina, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda perang akan berakhir.

Tanggal 24 Februari 2022 lalu merupakan titik kelam bagi Ukraina. Berawal dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut hal itu merupakan salah satu operasi militer khusus, tetapi malah menjadi perang berkepanjangan yang kian berlarut-larut.

Kini, baik Rusia maupun Ukraina, mempersiapkan diri menghadapi situasi perang yang makin memburuk. Mereka berpacu dengan waktu untuk mencapai kemenangan. Awalnya, Ukraina sukses membalikkan pendulum perang sampai bisa merebut kembali kota Kherson pada pertengahan November tahun lalu.

Namun, Rusia sudah beradaptasi dengan situasi di medan perang dan belajar dari rangkaian kemunduran mereka di medan perang sebelumnya. Rusia pun bersiap melancarkan operasi militer besar-besaran yang bertepatan dengan setahun invasi mereka di Ukraina.

Lalu kapankah perang Rusia Ukraina ini akan berakhir?

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sejumlah pengamat mengungkapkan bahwa perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyebut tak ada tanda-tanda bahwa Putin akan melunak.

“Kami melihat sebaliknya. Dia tidak merencanakan perdamaian. Dia merencanakan lebih banyak perang,” katanya, dikutip Rabu (22/2).

Senada dengan itu, Stoltenberg juga mengatakan bahwa Rusia sedang berusaha menggunakan lebih banyak pasukan karena buruknya peralatan dan logistik.

“Jika Rusia tidak terlalu peduli dengan kehidupan manusia maka Rusia hanya akan membuang lebih banyak lagi,” katanya.

Meski tak bisa memastikan bagaimana konflik ini akan berakhir, tetapi ia menyatakan pentingnya dukungan militer barat untuk Ukraina.

“Jika ingin Ukraina menang sebagai negara berdaulat dan jika menginginkan solusi negosiasi damai besok maka perlu memberikan dukungan militer ke Ukraina hari ini,” katanya.

Menurutnya, efektivitas negosiasi untuk Ukraina bergantung pada kekuatan di medan perang.

Sementara itu, sejumlah anggota NATO seperti Eropa dan Amerika Serikat, juga telah berencana mengirim bantuan alat militer ke Ukraina seperti tank dan jet tempur. Namun, belum diketahui kapan bantuan itu akan dikirimkan ke Ukraina, karena dibutuhkan juga latihan pengoperasian alat-alat tersebut bagi tentara militer Ukraina.

Di sisi lain, pihak Rusia tidak takut dengan semua hal tersebut. Pihaknya justru mengancam akan melancarkan operasi besar-besaran yang bertepatan dengan setahun invasi mereka di Ukraina.

Jelang setahun invansi Rusia-Ukraina ini, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat setidaknya telah ada 8.006 warga sipil yang tewas dan 13.287 orang yang terluka dalam 12 bulan terakhir invasi Rusia di Ukraina. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *