Kasus Aktif Covid di Indonesia, Satgas: Pertama Kalinya di Bawah 1 Persen

October 6, 2021October 6, 2021 lensa44

Persentase jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tercatat di bawah 1% untuk pertama kalinya. Kondisi langka ini terjadi dalam sepekan terakhir dalam waktu kurang lebih dua bulan saja, Rabu (6/10).

Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menyampaikan bahwa angka kasus aktif Covid-19 saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Hal ini dikarenakan jumlah rata-rata kasus aktif dunia sendiri tidak pernah mencapai di bawah 1%.

“Untuk kasus aktif, ini kali pertama Indonesia berada di bawah angka 1%. Yaitu 0,86% di minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19%. Dibandingkan dengan kasus aktif dunia sebesar 7,77%. ” Ungkap Wiku, dikutip dari laman covid19.go.id, Rabu (6/10).

Wiku mengingatkan pemerintah daerah yang wilayahnya saat ini memiliki kasus aktif relatif tinggi, khususnya Aceh dan Papua. Dengan penyebaran sebanyak 5,33% di Papua, Aceh sebanyak 4%, Kalimantan Tengah sebanyak 3,08%, dan Lampung sebanyak 2,63%.

Sementara itu, pekan ini, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan angka kematian tertinggi. Lima daerah tersebut antara lain, 100 kasus kematian di Jawa Tengah, 81 kasus di Jawa Timur, 63 kasus di Aceh, 44 kasus di Papua dan sebanyak 41 kasus di Bali.

“Pasalnya, baik kondisi kematian maupun kasus aktifnya sejalan dengan kondisi Bed of Ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur pada provinsi tersebut. Papua dan Aceh sama-sama masuk lima besar kematian dan kasus aktif tertinggi minggu ini, nyatanya juga termasuk lima besar BOR tertinggi,” lanjut Wiku.

Di sisi lain, provinsi yang tercatat dengan BOR tertinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 15,84%, Bali 11,28%, dan NTT 11,44%. Sehingga, dibutuhkan perhatian bagi lima provinsi ini untuk segera menurunkan BOR-nya. Dengan demikian, kualitas penanganan pasien Covid-19 seluruhnya dapat ditingkatkan.

Wiku juga meminta pemerintah daerah untuk membaca data dan angka Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Kemudian, data tersebut dapat dibandingkan dengan daerah lainnya meliputi angka nasional. Dengan upaya tersebut, dapat diketahui posisi daerah masing-masing saat ini. (AK/L44)