Lensa JogjaLensa Terkini

KOPI DIY Gelar Diskusi Publik, Mengawal Suara Milenial Pemilu 2024

Bertempat di Sultan Coffee and Eatery, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Kolaborasi Patriot Indonesia (KOPI) DIY menggelar diskusi publik bersama kalangan milenial dan mahasiswa pada Rabu malam (1/11). Salah satu yang dibahas yaitu terkait peran pemuda dan mahasiswa dalam mengawal Pancasila dan UUD 45 di pilpres 2024 mendatang.

“Para pemuda itu penting untuk melihat secara jauh ke depan, dalam artian kita harus kembali dulu ke persoalan. Perannya yang pertama adalah melihat dan mengawal konstitusi apakah sudah benar, baru turun ke undang-undangnya. Undang-undangnya adalah pelaksanaan dan mekanisme dari pemilu maupun pilpres 2024 yang akan datang,” kata Hartsa Mashirul, Pengurus KOPI Pusat.

“Jadi kita tidak serta merta mengawal dari suara yang jujur, adil dan terbuka, tapi kita juga harus mengetahui persoalan-persoalannya dulu, karena ini akan berdampak dan menimbulkan potensi-potensi dan jangan sampai menggangu stabilitas nasional kita,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, terdapat kurang lebih 387.319 mahasiswa aktif yang tersebar di seluruh perguruan tinggi di DIY, di mana 300 ribunya adalah mahasiswa dari luar daerah.

Namun, hak pilih mahasiswa rantau belum seluruhnya dapat diakomodir dengan baik. Seperti yang terjadi pada pemilu 2019. Golput menjadi salah satu pilihan karena terkendala dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) proses pengurusan formulir pindah pemilih.

Potensi kerawanan inilah yang diwaspadai oleh KPU RI dari aspek dimensi penyelenggaraan pemilu dan partisipasi masyarakat. Melalui diskusi publik yang diselenggarakan di Sultan Coffee and Eatery ini menjadi “alarm” bagi penyelenggara pemilu dan berbagai pihak sekaligus sarana penguatan dan peningkatan sosialisasi penyelenggaraan pemilu tahun 2024.

“Kami harus mengakui bahwa belum begitu banyak dari jumlah 300 ribu mahasiswa di DIY, tentu kita perlu bantuan-bantuan dari banyak pihak untuk bisa menyampaikan pada kawan-kawan mahasiswa ataupan orang yang bekerja di DIY yang pada tanggal 14 Februaitu 2024 yang akan menggunakan hak memilihnya untuk segera melakukan proses pindah memilih. Karena dari situ kita tentu kita bisa belanja masalah, belanja persoalan terkait dengan ketersediaan surat suara tadi,” ujar Sri Surani, Komisioner KPU DIY.

Walaupun telah dibentuk 85 TPS khusus di beberapa tempat di Yogyakarta, tapi hanya sekitar 18.000 mahasiswa yang terfasilitasi akses pemilu 2024 mendatang.

Kegiatan diskusi publik ini sebagai salah satu langkah untuk memastikan hak seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), utamanya generasi Z dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, diperlukan adanya upaya dan strategi dari berbagai pihak khususnya partisipasi mahasiswa, kaum milenial, dan generasi muda, untuk memastikan haknya terakomodir. Serta, mengawal dan memastikan bahwa sistem konstitusi yang saat ini berlaku sudah sesuai dengan landasan filosofi Pancasila.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share