Lensa JogjaLensa Wisata

Kampung Sayur Bausasran, Wisata Pertanian Langganan WNA

Wisata berbasis kampung di Kota Yogyakarta tidak hanya seni dan budaya saja. Namun juga pertanian perkotaan, Kampung Sayur Bausasran misalnya yang mana seringkali jadi langganan warga negara asing (WNA) atau program pertukaran mahasiswa luar negeri.

Berkembangnya Kampung Sayur Bausasran menjadi wisata pertanian perkotaan ini menjadi titik kebangkitan petani Kota Yogyakarta. Sebab, kehadiran kampung sayur tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan saja, tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat terutama lewat hasil panen dan produk olahannya.

Kampung sayur memang tidak berorientasi pada produksi tapi untuk meningkatkan gizi keluarga sejalan dengan program strategis penurunan angka stunting.

Hal ini dibuktikan oleh salah satu petani sekitar. Dirinya mengaku senang terjun dalam aktivitas tersebut karena sesuai kegemarannya menanam tanaman maupun sayuran. Ia mulai merintis sejak tahun 2020 karena imbas dari covid-19.

“Saya senang nanam-nanam ini waktu mulai Covid itu, kan ga ada kerjaan jadi bingung. Terus juga ada yang didik juga,” ungkap Ngadirah, petani Kampung Sayur Bausasran.

Sayur yang ditanam bermacam-macam seperti kangkung, sawi, terong, cabai, hingga sere. Dalam sehari panen sayur mayur itu mencapai sepuluh kilogram. Media tanamnya pun beragam, baik di tanah maupun hidroponik.

Diketahui sebelumnya, Kampung Sayur Bausasran pada awal tahun 2023 menerima penghargaan sebagai desa wisata binaan Kemenparekraf. Hal itu menjadi satu bukti transformasi Kampung Bausasran yang dulunya kondisi kampung panas dan gersang menjadi hijau dan asri. Serta kini menjadi produktif menghasilkan sayuran segar hingga potensi wisata.

Semua itu berkat hasil karya warga setempat yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani, terutama melalui ibu-ibu PKK. Mereka memanfaatkan lahan sempit untuk menanam berbagai macam sayuran yang bermanfaat. Kini di sepanjang lorong-lorong di dalam kampung Bausasran dipenuhi tanaman sayur mayur.

Warga sekitar berharap makin banyak wilayah lain yang ikut menerapkan pertanian perkotaan agar urban farming tourism dapat bertahan dan berkembang.

Penulis: Olivia Rianjani

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/wisata-edukasi-kampung-aloe-land-jadikan-gunungkidul-sentra-aloe-vera/

Share