Lensa Terkini

Istri Wiji Thukul Wafat, Dimakamkan Hari Ini di Solo

Istri mendiang aktivis Wiji Thukul, Dyah Sujirah alias Sipon, telah menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (5/1).

Menurut beberapa sumber, perempuan 55 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit semenjak kondisi kesehatannya kian menurun 2 pekan belakangan.

“Sakitnya ternyata jantung,” kata Hastin Dirgantari, juru bicara keluarga.

Hastin pun menyebut bahwa Sipon sempat mengeluhkan sesak napas. Ditambah lagi, dia memiliki riwayat gula darah yang tinggi, sementara tekanan darahnya rendah.

Diketahui, jenazah Sipon akan dimakamkan hari ini, Jumat (6/1) di tempat pemakaman umum (TPU) Purwoloyo, Surakarta, Jawa Tengah.

Kematian Sipon tentu menjadi ironi tentang keadilan HAM di Indonesia. Pasalnya, Presiden Jokowi pernah menjanjikan keadilan atas kematian suami Sipon, Wiji Thukul, yang menghilang sejak 1998 silam.

Hingga Jokowi menjabat 2 periode sebagai presiden Indonesia saat ini, keadilan dan pengusutan atas kematian penyair sekaligus aktivis orde baru itu belum terungkap.

Dalam sejarah, Wiji Thukul tercatat memang lantang memperjuangkan kesejahteraan para buruh di hadapan rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun kala itu melalui syair-syair pedasnya.

Tak hanya Wiji Thukul, diketahui ada setidaknya 12 orang lainnya yang turut hilang tanpa jejak ditelan rezim yang juga hingga saat ini belum terungkap. Kendati pemerintah berupaya dengan membentuk Panitia Khusus Orang Hilang untuk kasus ini, tetap tetap belum menghasilkan apapun. Wiji Thukul dan rekan sejawatnya tak mendapat keadilan sampai sekarang.

Adapun beberapa karya legendaris Wiji Thukul, di antaranya Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu, Puisi Untuk Adik, Bunga Dan Tembok, Nyanyian Akar Rumput, Pulanglah Nak, Sajak Bapak Tua, Suara Dari Rumah-Rumah Miring, dan lain-lain. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *