Pemerintah Terima Hasil Penyelidikan Komnas HAM Atas Tragedi Kanjuruhan

Hari ini, Kamis (3/11) Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menyerahkan laporan hasil penyelidikanya soal tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, kepada pemerintah.

Laporan tersebut juga sudah diterima oleh Menteri Politik, hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

“Hari ini, saya atas nama pemerintah menerima laporan hasil investigas Komnas HAM atas tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang,” kata Mahfud dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (3/11).

Mahfud mengatakan, bahwa pihaknya telah berdiskusi dan memahami isi laporan yang disampaikan Komnas HAM.

Ia pun menyatakan, pemerintah telah menampung hasil penyelidikan Komnas HAM ini untuk menentukan langkah lebih lanjut di masa mendatang, baik untuk jangka pendek ataupun panjang.

Kemudian Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, bahwa hasil investigasi Komnas HAM telah dilakukan dan disusun secara komprehensif.

Ia menegaskan, komisi menggunakan instrumen HAM sebagai indikator pemantauan hingga membuat rekomendasi.

“Laporan kami sangat komprehensif. Dan sebagai lembaga HAM kami menggunakan instrumen HAM sebagai indikator pemantauan penyelidikan dan membuat analisis, fakta-fakta, dan kesimpulan serta rekomendasi,” ujarnya.

Menurut Taufan, semestinya laporan tersebut diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia. Tetapi karena ada kesibukan Presiden, maka hal itu diwakilkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD.

“Karena kesibukan Presiden, besok akan diwakilkan oleh Bapak Menko Polhukam. Bapak Profesor Mahfud MD,” ujarnya.

Sebelumnya, Komnas HAM menyimpulkan tragedi di Stadion Kanjuruhan merupakan peristiwa pelanggaran pidana dan HAM. Komnas HAM menyebutkan penggunaan gas air mata oleh polisi, merupakan pemicu jatuhnya korban jiwa dan luka-luka di Kanjuruhan.

Mereka juga mengatakan polisi tak cukup hanya menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam peristiwa itu. (SC/L44)