Terungkap! Ini Identitas Perempuan Korban Mutilasi di Kaliurang

Jasad korban mutilasi yang ditemukan di sebuah kamar di salah satu wisma di jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta pada Senin (20/3) kemarin, akhirnya terungkap identitasnya.

Dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/3), korban tersebut diketahui bernama Ayu Indraswari (34) warga Patehan, Kraton, Yogyakarta.

Ayu disebut merupakan salah satu pegawai di Angkasa Pura Yogyakarta dan memiliki dua orang anak, masing-masing masih berusia 8 dan 1 tahun.

Sang ayah, Heri Prasetya (64), mengaku bahwa dirinya masih berkomunikasi dengan putrinya pada Sabtu (18/3) pagi. Namun sorenya, Ayu sudah tidak bisa dikontak dan ponselnya tak terhubung.

“Saya, Jumat (17/3) masih sempat ketemu itu. Sabtu (18/3) pagi masih ketemu. Sabtu sore, saat saya Whatsapp sudah tidak aktif nomornya,” kata Heri dalam keterangannya.

Sementara itu, Kamri selaku Dukuh Purwodadi, Pakem, Sleman, tempat wisma itu berada, menjelaskan bahwa pemilik wisma sempat merasa curiga lantaran penghuni kamar tak keluar sejak pagi hingga hampir tengah malam.

“Kondisinya sepi tapi listrik menyala terus,”  kata Kamri.

Menurutnya, penyewa wisma adalah seorang pria yang kemudian mengajak Ayu menginap di kamarnya pada Sabtu (18/3).

“Pria itu sempat pinjam kunci penjaga wisma dengan alasan memperpanjang sewa kamar pada Minggu pagi, lalu pergi sendirian dan tak kunjung kembali hingga petang,” kata dia.

Lantaran seharian di kamar tersebut tak tampak aktivitas apapun, pemilik wisma pun lantas melapor ke Kamri, dan langsung menghubungi pihak kepolisian.

Polisi datang pada Minggu (19/3) malam sekitar pukul 22.30 WIB dan langsung mengetuk pintu kamar untuk mengecek kondisi di dalamnya, tetapi tak kunjung ada respon.

“Akhirnya kamar itu coba dibuka paksa dengan mencongkel jendela kecil dekat di kamar mandi kamar itu,” lanjutnya.

Saat dibuka, polisi pun menemukan jasad korban dalam kondisi terpotong menjadi beberapa bagian.

Belum diketahui pasti motif pelaku melakukan mutilasi, tetapi hingga saat ini, Polda Yogyakarta masih mengejar keberadaan pelaku. (AKM/L44)