HeadlineLensa Terkini

Imbas BBM Naik, Kepuasan Menurun Penilaian Buruk Meningkat

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) kembali merilis hasil surveinya terkait dengan respon masyarakat terhadap kebijakan kenaikan BBM.

Berdasarkan survei yang dirilis pada 18 September 2022 lalu, kepuasan terhadap kinerja pemerintah menurun, dari yang sebelumnya 72,3% lantas menjadi 62,6%. Berkurangnya kepuasan masyarakat ini, disebut karena harga BBM yang melonjak naik.

Sementara itu, penilaian buruk terhadap pemerintah yang sebelumnya hanya 39,2%, kemudian meningkat signifikan menjadi 51,7%. Angka ini menyoal kondisi perekonomian masyarakat yang kian memburuk dampak dari kenaikan BBM.

Lebih lanjut, penurunan kepuasan juga terjadi terhadap proses penegakan hukum di tanah air. Sebanyak 43,8% masyarakat mengaku tak puas dan menilai buruk soal penegakan hukum. Padahal sebelumnya, dalam hal ini, penilaian publik hanya 37,4%.

Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangan persnya mengatakan, Presiden Jokowi dinilai sengaja menaikkan harga BBM saat kepuasan publik terhadap kinerjanya meningkat beberapa waktu lalu.

“Presiden cerdik melakukan kebijakan yang tak populer saat approval rating sedang tinggi,” katanya, dikutip pada Senin (19/9).

Angka ketidakpuasan yang mencapai 62,6% itu dinilai Burhan masih tergolong aman. Menurutnya, apabila ketidakpuasan itu menyentuh separuhnya maka menjadi peringatan darurat bagi pemerintah.

“Apakah Jokowi mampu kembali menaikkan approval rating-nya, apalagi setelah mendapat keleluasaan mengalihkan subsidi BBM, itu yang kita tunggu. Tapi kalau tren penurunan berlanjut, ini jadi masalah,” terangnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *