Lensa Manca

Diusulkan Korea Selatan untuk Mengakhiri Perang, Korea Utara: Terlalu Dini

Usulan Korea Selatan untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea disebut terlalu dini oleh Korea Utara. Pasalnya, tidak adanya jaminan bahwa akan terjadi penarikan “Kebijakan bermusuhan AS” terhadap Pyongyang.

Moon Jae In, Presiden Korea Selatan, menyerukan untuk mengakhiri Perang Korea secara resmi dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Tidak hanya itu, pihaknya juga mengusulkan agar Amerika Serikat dengan Tiongkok serta Amerika Serikat dengan kedua Korea dapat membuat deklarasi semacam itu.

Secara teknis, Korea Selatan dan Korea Utara masih berperang usai konflik tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

“Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar DPRK tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak diubah, meskipun pengentian perang dinyatakan ratusan kali,” ujar Ri Thae Song, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, dikutip dari Reuters pada Jumat (24/9).

Baginya, deklarasi penghentian perang sama sekali tidak dapat membantu menstabilkan situasi semenanjung Korea saat ini, namun dapat disalahgunakan sebagai tabir asap yang menutupi kebijakan permusuhan AS.

Uji coba rudal balistik antarbenua Minuteman III oleh Amerika Serikat serta keputusan AS untuk membantu Australia membangun kapal selam nuklir juga menjadi hal yang dipermasalahkan oleh Korea Utara.

Sebelumnya, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, pada Selasa (22/9) menuturkan keinginannya untuk melakukan “diplomasi berkelanjutan” dalam menyelesaikan krisis seputar program nuklir dan rudal balistik Korea Utara di hadapan Majelis Umum PBB.

Namun, Korea Utara secara tegas menolak tawaran AS untuk terlibat dalam dialog dan program nuklir Pyongyang akan berjalan penuh. (DY)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *