Lensa Terkini

Menjelang G30STWK, Yudi: Gugurnya Putra Terbaik Bangsa

Hanya tinggal menghitung hari menuju 30 September, 57 pegawai KPK yang telah menerima SK pemecatan akan benar-benar resmi terlepas dari jabatannya. Sejak setelah kabar pemecatan ini beredar, hingga kini, segala upaya telah dilakukan banyak pihak untuk mempertahankan 57 pegawai tersebut.

Sebagaimana peristiwa G30SPKI pada 1965 silam, yang sampai kini masih sangat terasa lukanya. Begitu pula dengan para pegawai KPK ini. Mereka tak henti-hentinya menyuarakan kekesalan sekaligus keberaniannya melawan pimpinan KPK.

“Mereka adalah pejuang-pejuang ikhlas dalam sepi, lulus dari KPK dengan kepala tegak berdiri walau dikhianati, dicampakkan dan dilabeli. Bagai pepatah minang: “Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup becermin bangkai.” Semoga menginspirasi anak anak muda negeri.” Tulis Giri suprapdiono dalam cuitannya, Kamis (23/9).

Selain Giri, pegawai KPK yang masih terus bersuara adalah Yudi Purnomo Harahap. Melalui akun twitternya, ia menuliskan tentang peristiwa G30SPKI, masa kelam yang membuat para pejuang gugur, kini seolah Yudi turut merasakan gugur dalam perjuangan pemberantasan korupsi.

“H-7 menuju pemberhentian saya dan kawan-kawan pada tanggal 30 September 2021, tanggal yang sama pernah terjadi peristiwa yang tidak akan terlupakan dan menjadi cacatan kelam sejarah bangsa ini pada tahun 1965 ketika gugurnya putra-putra terbaik bangsa, para Pahlawan Revolusi.” Tulisnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *