Dua Tahun Vakum, Djogjantique Day Kembali Digelar
Ribuan motor tua dan antik menghiasi ruas – ruas jalan di Yogyakarta, dan memenuhi halaman parkir Jogja Expo Center (JEC) pada akhir pekan ini, dalam Djogjantique Day (dad) 2022. Pesertanya pun tidak hanya dari Indonesia, tetapi sejumlah komunitas motor tua di beberapa negara tetangga. Perhelatan itu, sebelumnya sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Jumat (6/8).
Digelar oleh Motor Antique Club (Mac) Yogyakarta, raungan bunyi mesin dan knalpot dari ribuan sepeda motor antik-non skutik lansiran eropa-amerika ini, terdengar khas memecah suasana di halaman parkir sisi barat JEC.
Ibarat pepatah, makin tua makin jadi, motor-motor tua lansiran 1920 – 1930-an ini, kian tampil modis hingga saat ini. Bahkan, sejumlah kendaraan masih terlihat estetik meski beberapa bodi dan lapisannya telah dimakan karat.
Beberapa di antara koleksi yang dipamerkan dalam ajang ini, adalah seperti Norton BSA Triumph, hingga Harley-Davidson, dan masih banyak produksi eropa-amerika lainnya.
Selain itu, dari ribuan motor antik itu, ada yang masih mempertahankan orisinilitas kendaraan, ada juga yang telah dimodifikasi. Motor-motor yang dipamerkan, sebagian besar memiliki sejarah tersendiri di masanya. Misalnya saja, sebagai transportasi masa perang dunia hingga motor para pedagang tradisional.
Djogjantique Day tahun ini bertajuk ‘Gumregass’, yang terinspirsasi dari kata Gumregah kosakata bahasa jawa yang berarti semangat, bangkit dan optimism, baik dalam sektor seni, budaya, hingga ekonomi usai pandemi melanda negeri.
Albertus Anton Renaldi , Ketua Panitia Djogjantique Day 2022, menuturkan bahwa ajang ini bukan semata hanya ditujukan untuk para pegiat motor antik, melainkan juga berdampak pada UMKM yang ada di sekitar JEC.
“Bagaimana kita bisa bermanfaat dan berjaya bagi masyarakat. Dengan ini, kepenginnya kebangkitan ekonomi, kebangkitan UMKM, kebangkitan pariwisata Yogyakarta juga akan meningkat,” katanya. (JACK/L44)
