Sambut HUT RI Warga Krebet Gelar Lomba Sepakbola Sarung

Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia masih sepekan lagi. Namun, gegap gempita nuansa Agustusan sudah terasa menggema di Pedukuhan Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul.

Ratusan warga utamanya bapak-bapak, berkumpul di lapangan setempat. Berbekal sarung dan sepatu yang mereka kenakan, mereka bersiap untuk bertanding dalam kompetisi sepakbola sarung, Jumat (6/8).

Peraturan yang diterapkan dalam permainan ini pun unik. Tidak hanya wajib memakai sarung sebagai kostum, nama setiap tim pun harus mengambil nama pahlawan seperti Imam Bonjol, Diponegoro dan lain sebagainya. Penamaan tersebut, bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme.

Kemudian, setiap tim hanya beranggota lima orang, dengan durasi 2×10 menit setiap pertandingan. Walaupun sebatas hiburan, namun pemain terlihat begitu ngotot dalam berebut dan mengolah bola.

Banyak kejadian unik yang sering terjadi dalam keseruan pertandingan ini, seperti salah menendang bola lantaran tertutup sarung dan kejadian menggelikan lainnya.

Sementara penonton dipinggir lapangan, pun nampak terhibur dengan kegiatan tersebut. Penonton yang didominasi oleh kaum ibu-ibu itu, riuh tak kuasa menahan gelak tawa.

Kendati berlangsung sederhana, namun kemeriahan dapat tercipta berkat kekompakan warga, bahkan meski digelar pada malam hari.

Selain sebagai bentuk kemeriahan HUT RI, kompetisi ini digelar juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi, sekaligus menjalin rasa solidaritas antar seluruh warga.

“Karena karang taruna ingin memeprerat tali persaudaraan. Jadi kita mengadakan lomba sepak bola sarung ini, juga untuk mengenang perjuangan para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” Budi Cahyono selaku panitia lomba.

Sementara itu, Dunung Pamungkas salah satu warga sekaligus peserta lomba ini, mengaku senang dan antusias dengan kegiatan sepak bola sarung ini.

Meski sedikit sulit, namun hal itu tak mengurangi semangat dan solidaritas antar pemain lomba. (JACK/L44)