Lensa Jogja

KWT Purwotani Panen Puluhan Kilo Sayur Hidroponik Bantuan Dana

YOGYAKARTA, ADiTV – Kelompok  Wanita Tani atau juga bisa disebut KWT Purwotani melakukan panen tanaman hidroponik di Kalurahan Purwokinanti, Kemanten Pakualaman, Kota Yogyakarta pada Rabu (1/9).

Tanaman hidroponik yang dipanen ini merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai hasil dari kegiatan pertanian lahan sempit yang didanai melalui dana keistimewaan pada tahun 2021.

Terdapat 15 unit instalasi hidroponik di Kelompok Wanita Tani Purwokinanti yang terletak di Kompleks Puro Belakang, Kompleks Puro Pakualaman, dan di depan Kantor Kalurahan Purwokinanti. Setelah dipasang dan dibudidayakan, instalasi hidroponik ini menghasilkan 30 kg selada, 40 kg kangkung ,dan 20 kg caisim. Nantinya, sebagian hasil panen akan dipasarkan  ke anggota kelompok tani dan warga. Sebagian lainnya akan diolah untuk dikonsumsi oleh warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Pakualam Sepuluh. Ia menyatakan bahwa budidaya hidroponik merupakan salah satu terobosan  bagi masyarakat Kota Yogyakarta  untuk bercocok tanam mengingat ketersediaan lahan yang terbatas. Tidak hanya itu, budidaya hidroponik  juga merupakan salah satu cara  menjaga ketahanan pangan  di tengah pandemi Covid-19”.

 “Kemarin dibantu oleh dinas pertanian DIY untuk menanam hidroponik. Saya senang sekali karena di wilayah kota itu sebaiknya menanam hidroponik karena tidak punya halaman yang luas dan juga hidroponik itu untuk membantu perekonomian keluarga karena tidak usah membeli sayur”, ujar Gibray Adipati Pakualam X, Istri Pakualam X.

Sementara itu ketua KWT Purwotani, Natalie Tri, mengaku masih terdapat sejumlah kendala  yang dihadapi selama melakukan budidaya hidroponik. Seperti mahalnya harga nutrisi tanaman dan masih terbatasnya pengetahuan terkait dengan budidaya hidroponik.

 “Yang paling mahal itu nutrisinya. 1 pack isinya 160 bibit. Kendalanya kemarin itu mbibit sendiri ga jadi karena keliru belum pernah. jadi tumbuhnya tidak seperti seharusnya” ujar Natalie Tri.

Untuk itu  ia berharap pemerintah dapat terus memberikan pendampingan agar tanaman hidroponik yang dibudidayakan dapat memberikan hasil maksimal.

Mantri Pamong Praja Pakualaman, Cahya Wijayanta, juga ikut meninjau pelaksanaan panen hidroponik. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan program budidaya hidroponik ini  merupakan salah satu upaya penghijauan  dengan memanfaatkan lahan sempit yang ada. Diharapkan, program ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat di Kemanten lain.

“Yang pertama bisa berkembang, kemudian sebagai sarana belajar bagi warga masyarakat yang lain. Sebagai contoh, tidak hanya di titik ini saja harapannya bisa dilaksanakan namun juga pada titik-titik yang lain di Kemanten Pakualaman. Jadi kita menghijaukan warga masyarakat, menghijaukan lahan-lahan yang ada di wilayah kita yang masih memungkinkan untuk dilakukan penghijauan dengan memanfaatkan lahan yang ada agar masyarakat mencintai tanaman . Sehingga bisa memanfaatkan untuk kemakmuran bersama juga untuk membuat masyarakat lebih sehat”, ujar Cahya Wijayanta.

Diharapkan ke depannya program budidaya hidroponik ini dapat dilaksanakan di titik-titik lain sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat di tengah krisis ekonomi masa pandemi Covid-19 .  (AFN/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *