Lensa Manca

Harga Minyak AS Anjlok, Pasokan Minyak Dunia Terancam

Harga minyak anjlok lebih dari 2% pada penutupan perdagangan pada Kamis (16/6) pagi hari ini.

Melansir dari AFP, para Analis pasar menyebut, kejatuhan harga minyak ini dipicu oleh kebijakan bank sentral AS The Fed, yang mengerek suku bunga acuannya sebesar 0,75%. 

Kebijakan itu telah memicu kekhawatiran pasar global, bahwa permintaan minyak akan tertekan sehingga membuat harganya anjlok.

Diketahui harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus, merosot US$2,7 atau 2,2% menjadi US$118,51 per Barel.  Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, untuk pengiriman Juli anjlok US$3,62 atau 3,04% menjadi US$115,31 per barel.

Selain itu, kurangnya peningkatan produksi minyak mentah juga menjadi alasan peristiwa ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh mitra di Again Capital LLC, John Kilduff.

“Sedikit peningkatan dalam produksi domestik mungkin merupakan tanda pertama dari lebih banyak pasokan yang ada di sana sehingga membebani harga minyak,” ungkapnya.

Sebagai informasi, produksi minyak mentah AS selama beberapa bulan terakhir memang hanya naik tipis 100 ribu barel per hari menjadi 12 juta barel. Meskipun begitu, produksi ini menjadi yang tertinggi sejak April 2022.

Alasan lain anjloknya harga minyak ini, adalah karena lockdown yang diterapkan pemerintah China akibat melonjaknya Covid di negara itu. Diketahui, bahwa China merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *