Lensa Terkini

4 Cara agar bebas Dehidrasi Saat Berpuasa

Dalam menjalankan ibadah puasa, sudah tentu tubuh akan kehilangan asupan cairan dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibat kurang cairan di dalam tubuh, memang menjadi risiko utama ketika menjalankan aktivitas puasa.

Meski begitu, mengalami dehidrasi wajar kita rasakan. Sebab, selama hampir 13 jam lebih lamanya tubuh tidak mendapat asupan makan dan minum. Sebelum membahas lebih lanjut terkait cara anti dehidrasi ketika berpuasa, akan lebih runtut apabila kita mengenali terlebih dahulu, apa saja sih tanda dehidrasi yang biasanya menyerang ketika tubuh kekurangan cairan. Tanda-tanda tubuh terserang dehidrasi, akan memudahkan sahabat lensa44 untuk mengidentifikasi apakah tubuh mengalami dehidrasi ataukah tidak.

Ada berbagai gejala yang menandakan kondisi tubuh mengalami dehidrasi. Gejala-gejala tersebut dapat berupa gejala kecil yang kadang tidak disadari, hingga gejala besar yang bisa mengganggu aktivitas kita sepanjang hari berpuasa. Tanda dehidrasi yang pada umumnya terjadi adalah kondisi dalam mulut yang terasa kering, kepala terasa pusing, air seni yang cenderung lebih pekat, serta denyut nadi yang menjadi lebh berdebar-debar atau frekuensi denyutan lebih sering atau meningkat.

Untuk beberapa kondisi di atas bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan, bahkan bisa jadi pula kehilangan kesadaran atau pingsan. Tubuh yang dehidrasi juga akan mengalami ketidakseimbangan elektrolit atau ion di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh dapat menjadi kejang-kejang baik itu ringan ataupun berat akibat kekurangan ion.

Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda kondisi tubuh yang dehidrasi, sekarang perlu diketahui bagaimana sih cara menghindari dehidrasi saat berpuasa. Supaya tubuh bisa tetap sehat dan mampu menyelesaikan puasa hingga waktu berbuka puasa tiba, maka sahabat perlu menyimak cara-cara menghindari terjadinya dehidrasi di dalam tubuh yang sedang berpuasa.

Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah.

Mungkin akan terasa sulit jika hanya bergantung pada air putih sebagai sumber cairan. perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah. Secara alami sayuran dan buah mengandung jumlah cairan yang banyak. Makanlah buah dan sayuran sebagai bentuk pemenuhan mineral dan vitamin dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis buah dan sayur yang tinggi akan cairan, seperti: anggur, tomat, semangka, timun, tomat dan lain sebagainya.

Buah dan sayur yang memiliki kandungan air ini akan berperan baik dalam mengandung cairan di dalam tubuh. Sumber cairan yang berasal dari konsumsi buah pada umumnya akan awet tersimpan pula di dalam tubuh.

Hindari makanan asin

Selain makan buah dan sayur, cara lain untuk menghindari rasa haus yang berlebihan sepanjang puasa adalah dengan membatasi makanan asin yang masuk ke dalam tubuh. Makanan asin dapat membuat kerongkongan dan rongga mulut menjadi merasa haus lebih cepat. Oleh karena itu, ketika makan sahur tiba, sahabat perlu untuk membatasi asupan makanan jenis ini yang masuk ke dalam tubuh supaya risiko terjadinya kehausan berlebihan pun bisa dihindari dengan efisien.

Menghindari makanan asin, dapat membantu tubuh tidak gampang haus. Sebab, kandungan sodium dalam makanan tersebut dapat menyeimbangkan cairan di dalam tubuh. Saat sahabat mengonsumsi makanan asin terlalu tinggi, air ditarik dari sel tubuh. Hal tersebut yang kemudian memicu rasa harus.

Perbanyak minum yang mengandung ion

Selanjutnya, sahabat juga perlu mengganti minuman-minuman yang berkafein seperti cokelat, teh, maupun kopi dengan minuman yang mengandung ion, atau vitamin. Minuman-minuman dengan kandungan kafein akan bersifat diuretic sehingga akan memicu penghasilan air seni yang lebih tinggi. Jika tubuh sering mengeluarkan air seni, maka otomatis tubuh membutuhkan asupan cairan baru.

Cara sederhana dan penting untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi adalah minum cukup air selama sahur. Menurut beberapa penelitian, minimal dua liter air dapat membantu Anda tetap terhidrasi sepanjang berpuasa.

Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan

Sahabat lensa juga bisa mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan atau outdoor ketika siang hari. Sinar matahari yang panas akan membuat tubuh memproduksi keringat lebih cepat dan banyak. Otomatis hal tersebut akan memicu tubuh mengalami dehidrasi lebih cepat karena cairan dalam tubuh telah habis terekskresi sebagai keringat. (LH/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *