Lensa Jogja

Wayang Wahyu, Jembatan Pesan Perdamaian Natal dari Bantul

Pagelaran wayang tak melulu identik dengan tokoh Mahabarata atau Ramayana, namun bisa juga mengangkat tokoh dan pesan moral dari kitab suci. Seperti yang dipentaskan oleh anak-anak di Bambanglipuro, Bantul dengan mengangkat cerita tentang pesan Natal dalam bentuk wayang kulit.

Meski tak sehebat sabetan dalang senior, namun anak-anak di Dusun Kanutan ini, terlihat luwes memainkan wayang kulit dalam pagelaran wayang beber. Mereka tampil membawakan cerita tentang pesan Natal, tokoh-tokoh yang dihadirkan pun merupakan simbolisasi dari kitab suci.

Inilah wayang wahyu, yang hingga kini masih tetap dilestarikan oleh Paguyuban Museum Sekartaji di Sumbermulyo.

Umumnya, cerita yang diangkat bertema rohani dan kerap dipentaskan dalam berbagai acara keagamaan Umat Nasrani. Menjelang perayaan Natal ini, tema yang diangkat adalah kelahiran Yesus Kristus dengan menyisipkan pesan moral di dalam alur ceritanya.

Layaknya pagelaran wayang pada umumnya, wayang wahyu yang dikemas dalam wayang beber ini juga dipentaskan dengan latar kelir, lengkap dengan musik gamelan sebagai pengiringnya.

Namun, deretan wayang yang tertata di layar terlihat berbeda. Keseluruhan wayang yang ditampilkan adalah tokoh-tokoh kristiani dengan alur cerita berdasarkan isi Injil.

Meski kebanyakan cerita yang dibawakan adalah nilai-nilai ajaran Nasrani, namun seringkali pesan moral disampaikan tidak hanya monopoli milik gereja, tetapi juga bagi umat agama lain dan kepercayaan apa pun. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *