Tingkatkan Populasi IKM, Kemenperin Ungkap Dua Program Unggulan
Kementerian Perindustrian, melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), telah menyediakan pelatihan kepada para IKM dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta memperkuat keterampilan teknis, khususnya dalam penggunaan teknologi informasi pengembangan usaha.
Dikutip dari kemenperin.go.id, pada Selasa (19/7). Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan bahwa Kemenperin secara rutin, akan melakukan bimbingan teknis kepada WUB IKM (Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah) di berbagai daerah, agar bisa menjadi IKM yang inovatif.
“Program ini bertujuan meningkatkan perhatian WUB IKM, terhadap legalitas usaha melalui perizinan berusaha yang kini dapat diakses dengan mudah melalui laman Online Single Submission (OSS),” kata Reni Yanita.
Reni menyebutkan setidaknya dua program utama, yang diusung oleh Kemenperin dalam rangka meningkatkan populasi IKM melalui kewirausahaan.
Pertama, bagi calon wirausaha baru yang belum lama merintis usaha, Reni terus menggelar pelatihan WUB melalui program santripreneur, pelatihan WUB di daerah tertinggal, perbatasan, terluar, dan atau pascabencana.
Kedua, pendampingan WUB yang bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain termasuk dekonsentrasi.
“Hingga triwulan 2022, Ditjen IKMA telah melatih 12.700 wirausaha baru, dan memfasilitasi 3.648 wirausaha baru industri kecil dengan legalitas usaha. Sementara itu, program penumbuhan WUB tahun 2021 berhasil melatih 6.258 WUB, dan memberikan fasilitasi legalitas usaha kepada 3.048 WUB,” ungkap Reni.
Menurutnya, sangat penting untuk mendongkrak kemampuan sektor IKM, yang selama ini berkontribusi besar dalam perekonomian nasional.
“Saat ini jumlah unit usaha IKM, mencapai 4,4 juta unit usaha atau 99,7% dari total unit usaha industri, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,36 juta orang atau 66,25% dari total tenaga kerja industri, IKM mampu berkontribusi sebesar 21,47%, dari total nilai output industri nasional,” sebut Reni.
Setelah dua tahun dihadapkan oleh pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia kini terus berusaha untuk berangsur pulih. Tingkat konsumsi masyarakat pun kini kembali meningkat, turut menggiatkan aktivitas IKM dalam memproduksi barang maupun jasa.
“Dengan kreativitas, WUB IKM bisa memanfaatkan dan mengolah sumber kekayaan alam menjadi produk berkualitas. Terlebih, akses teknologi informasi yang terus berkembang memudahkan WUB IKM dalam proses produksi, hingga mengenalkan dan memasarkan produknya,” tutur Reni. (LH/L44)