Lensa Manca

Saling Bahu-membahu, Tiongkok dan Rusia Atasi Ancaman Keamanan di Asia Tengah

Moskow dan Beijing kini menaruh perhatian pada kawasan Asia Tengah menyusul pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan oleh pihak Taliban.

Hal yang memotivasi Beijing dan Moskow untuk bekerja sama dan melupakan perbedaan di antara mereka, tidak lain ialah ancaman keamanan di Afghanistan serta keinginan untuk menutup Asia Tengah dari pengaruh kekuatan lain, seperti Amerika Serikat.

“Mereka sengaja menghindari pembentukan persekutuan karena keduanya berpendapat, hal itu akan membatasi kebijakan luar negeri mereka dan bukan menciptakan kondisi yang mendukung kordinasi,” ujar Emil Avdaliani, Direktur Studi Timur Tengah Lembaga Kajian Geocase, dikutip dari VOA pada Kamis (28/10).

Kedua negara tersebut, baik Tiongkok maupun Rusia memiliki kekuatan masing-masing. Tiongkok memiliki kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tengah, sementara itu Rusia berperan sebagai penjamin keamanan.

Semenjak tiga dekade setelah kejatuhan Uni Soviet, keterlibatan Tiongkok dengan negara-negara Asia Tengah berfokus pada kegiatan ekonomi, seperti ekstrasi mineral hingga industrialisasi bidang non-energi.

Tidak hanya itu, Tiongkok juga telah mengembangkan koordinasi keamanan dengan kekuatan kawasan melalui Organisasi Kerjasama Shanghai.

Di sisi lain, Rusia berperan sebagai mitra keamanan dominan untuk negara-negara di dalam kerangka kerja Organisasi Traktat Keamanan Kolektif sekaligus menjadi pemasok senjata terbesar. Rusia yang menguasai 62 persen pasar senjata di kawasan tersebut membuatnya menjadi penjamin utama keamanan di kawasan Asia Tengah. (DY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *