Headline

Respon Komisi I Soal Konten Podcast Deddy, Sentil Peran Kominfo

Ramainya pembahasan Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay dalam kontennya, kini pun turut menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI, Jazuli Juwaini. Senada dengan kebanyakan orang, Jazuli menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku seks menyimpang.

“Stop memberi ruang bagi pelaku LGBT di negara kita, apalagi sampai diekspos di raung publik, didengar dan dilihat masyarakat luas terutama generasi muda bangsa,” kata Jazuli dalam keteranganya, dikutip pada Kamis (12/5).

Jazuli menyesalkan tindakan ceroboh mantan pesulap itu. Menurutnya, Deddy telah salah memanfaatkan posisinya sebagai publik figur yang tentu memiliki banyak pengikut di sosial media.

Deddy Corbuzier yang sudah pasti dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, kata Jazuli, seharusnya bisa memberikan suguhan konten yang mengandung edukasi bernilai Pancasila dan UUD 1945.

“Sekali kita permisif dan memberi ruang bagi mereka, selanjutnya mereka leluasa berbicara ke publik bahkan mengkampanyekan perilakunya. Akhirnya paham menyimpang itu lambat laun akan diikuti banyak orang. Itu kekuatan repetisi dari media publik. Sesuatu yang diulang-ulang, menjadi biasa, lalu dimaklumi, dan akhirnya ditiru. Mestinya public figure paham itu,” terangnya.

Tak hanya menyinggung konten yang sudah di-takedown tersebut, Jazuli juga menyentil tupoksi daripada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang seharusnya bisa lebih detail dalam menyaring konten pada kreator.

“Ke depan, Kementerian Kominfo harus lebih aktif mengawasi dan mensupervisi konten-konten menyimpang di media sosial dan platform digital. Kementerian Kominfo punya kewenangan men-takedown konten-konten menyimpang untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. Apalagi jika banyak protes dan report terhadap konten tersebut. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa negara hadir menjaga generasi bangsa dari perilaku seks menyimpang,” tegasnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *