Lensa JogjaLensa Terkini

Polres Bantul Ungkap Angka Kejahatan Jalanan Meningkat di Tahun 2023

Polres Bantul mencatat dari Januari-Maret 2023 telah mengamankan 40 pelaku kejahatan jalanan, 31 pelaku di antaranya masih berstatus anak. Dari data yang ada, selama kurun waktu tersebut, sedikitnya telah terjadi 10 laporan terkait kejahatan jalanan.

Jumlah ini meningkat dibandingkan selama tahun 2022 lalu yang hanya 5 laporan.

“Dari 5 (laporan yang diterima) pada tahun 2022 terjadi peningkatan laporan menjadi 10 dalam kurun waktu Januari-Maret 2023,” kata Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK, melalui Kasi Humas Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana S.Sn, Selasa (21/3).

Adapun dari 5 kali kejadian kejahatan jalanan di tahun 2022 tersebut, setidaknya 11 pelaku telah diamankan.

“Sementara di tahun 2023, ada 10 kejadian kejahatan jalanan dari Januari-Maret dan 29 pelaku berhasil diamankan,” lanjutnya.

Sementara pada 40 pelaku kejahatan jalanan pada tahun 2023 ini, sebagian dari mereka telah menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Sebanyak 20 pelaku telah menjalani sidang dan vonis dari pengadilan, untuk 20 sisanya masih ditahan di Rutan Polres Bantul maupun Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Sleman, menunggu proses hukum selanjutnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, beberapa pelaku yang terbukti menyimpan atau membawa senjata tajam, dalam proses hukumnya akan dikenakan pasal tentang UU Darurat.

Sementara itu, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK, mengatakan bahwa upaya pencegahan kejahatan jalanan, tidak bisa hanya dilakukan oleh kepolisian saja. Melainkan perlu adanya kerja sama dari stakeholder yang ada.

“Kita akan bekerjasama dengan stakeholder terkait, baik itu dari Dinas Sosial, Pendidikan, dan para orang tua untuk supaya bisa meminimalisir kejadian-kejadian serupa,” tandasnya.

Ia juga berpesan, jangan sampai generasi muda saat ini salah mengambil langkah yang justru berdampak buruk dan membuyarkan mimpi mereka.

Sebagai calon pemimpin, kata dia, pihaknya mengajak semua unsur untuk peduli dan turut mendukung mimpi para anak-anak.

Tak kalah penting, perlu pula adanya sinergi dari seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi permasalahan kejahatan jalanan remaja, serta mengembalikan citra Yogyakarta sebagai kota pelajar, istimewa kota dan warganya.

“Jangan sampai mimpi mereka gagal karena terlibat geng sekolah dan kejahatan jalanan. Kami mengajak semua elemen yang ada di Bantul, karena untuk menghadapi kejahatan jalanan bukan hanya tugas kepolisian, TNI dan Pemda saja, tapi membutuhkan keterlibatan masyarakat mulai dari orang tua, lingkungan dan di sekolah,” tandasnya. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *