Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bantul
Team Traffic Accident Analisys (TAA) telah mempersiapkan sebuah alat menyerupai laser 3d yang akan digunakan dalam membantu proses Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), di Bukit Bego, Wukirsari, Imogiri, Bantul, pada Senin (7/2).
Alat tersebut ditempatkan di tengah jalan yang menjadi lokasi kecelakaan. Saat alat dioperasikan, seluruh area harus dalam keadaan sepi dari lalu lalang kendaraan maupun manusia. Bahkan, di kedua ujung jalan, kendaraan yang hendak melintas dihentikan sementara selama proses pemetaan.
Olah TKP ini dilakukan sebagai tindak lanjut kasus kecelakaan bus pariwisata yang terjadi pada Minggu (6/2) lalu. Di lokasi tersebut, petugas gabungan dari Korlantas Mabes Polri, Ditlantas Polda DIY beserta Kepolisian Resort (Polres) Bantul turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Tujuannya untuk mencari bukti-bukti, mengukur dan menghimpun data untuk memberikan gambaran penyebab pasti kecelakaan maut yang menewaskan 13 orang penumpangnya itu. Apakah dari faktor manusia, faktor lingkungan, kendaraan, atau faktor jalan. Data yang sudah dikumpulkan, akan diolah dan dikonversikan dalam bentuk tiga dimensi.
Dengan topografi yang berupa perbukitan, kondisi jalan memang berupa tikungan tajam disertai turunan dan tanjakan yang curam, sehingga ketrampilan seorang pengemudi dituntut saat mengoperasikan kendaraan di situasi seperti ini.
Dari hasil olah TKP, petugas menemukan adanya gesekan ban berwarna hitam, pada aspal di jalan mengarah ke bukit, dan tampak bagian bawah bukit rusak parah akibat dihantam bus. Pihak kepolisian hingga kini masih terus mengumpulkan banyak bukti dan fakta di lapangan. Bahkan pihaknya masih belum bisa menentukan faktor penyebab kecelakaan maut itu.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus pariwisata di Bukit Bego pada Minggu (6/2) siang telah merenggut 13 nyawa penumpang. Keseluruhan korban telah diserahkan ke pihak keluarga di Sukoharjo, Jawa Tengah untuk dimakamkan. (JACK/L44)
