Lensa JogjaLensa Lifestyle

Penyandang Difabel Serukan Kritikan dalam Pertunjukan Teater

Berkah bulan Ramadan memperlihatkan sebuah pertunjukan teater berlatar belakang penyandang difabel bertubuh mini. Karya kreatif Nanik Indarti ini berhasil mencuri perhatian.

Dengan mengusung tema keindahan yang tak terbatas, para difabel berkesempatan menampilkan pentas ragam budaya yang spektakuler. Adapun pentas teater diselenggarakan di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta pada akhir pekan kemarin.

Pertunjukan itu mampu mendapatkan dukungan maupun sponsor ternama dari Dana Indonesiana serta LPDP.

Nanik Indarti bertindak sebagai penggagas sekaligus sutradara teater seni itu. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat inspirasi terkait pertunjukan teater ini berawal dari persoalan ukuran tubuh difabel yang tidak ideal.

”Karenanya, ini sudah sewajarnya. Pasti tidak akan dibutuhkan di lingkup industrial manapun baik itu industri fashion, musik dan juga seni,” ungkap Nanik Indarti.

“Selain itu, juga berdasarkan pengalaman pribadi. Pada saat ia mencari kostum, sepatu atau baju yang tidak sesuai dengan tubuh, ukuran, selera atau motif yang saya inginkan,” lanjutnya.

Peserta yang terlibat dalam pentas tersebut tak hanya dari Yogyakarta saja. Banyak juga dari luar daerah seperti Banyuwangi, Sidoarjo, Jepara, Semarang, dan Salatiga.

Mereka yang dari luar kota ini tergolong anggota baru untuk bergabung di teater seni milik Nanik Indarti. Proses yang dilalui dengan berbagai kendala yang tidak mudah tidak menyurutkan tekad. Dengan semangat bersama, semua dapat terselesaikan secara matang. Hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan mulai dari pengembangan ide hingga hari H pentas pertunjukan teater di Taman Budaya.

Melalui pertunjukan teater seni ini mereka berharap industri fashion bisa lebih memberikan serta menciptakan kesetaraan terutama kepada penyandang difabel, termasuk tubuh mini.

Penulis : Olivia Rianjani

Editor / redaktur : Rizky / Wara

https://lensa44.com/kelompok-difabel-pinilih-resmi-jadi-binaan-umby/

Share