Lensa Kuliner

Mie Des Kuliner Asli Bantul Penghangat Tubuh

Setiap daerah di Yogyakarta memiliki ciri khas kuliner masing-masing. Di Bantul, ada kuliner legendaris yang kerap menjadi jujugan wisatawan maupun masyarakat setempat, yakni Mie Des. Mie bercita rasa pedas dan khas bumbu rempahnya ini menjadi kuliner tepat di saat musim penghujan saat ini.

Salah satu makanan khas Bantul yang terbuat dari singkong ini memiliki tekstur yang lebih kenyal. Ukurannya pun lebih besar karena mie ini dibuat dengan cara diiris bukannya digiling seperti mie pada umumnya.

Berbahan baku tepung ketela, mie ini dimasak dengan berbagai bumbu rahasia yang telah turun temurun diwariskan oleh leluhur. Salah satu bumbu yang digunakan adalah ebi, udang mini yang dikeringkan sebagai penambah cita rasa.

Salah satu penjaja kuliner daerah yang masih eksis hingga saat ini adalah Mie Des Mbak Anik di Patalan, Jetis, Bantul.

Buka di malam hari, warung yang berlokasi di tepian sawah ini tak pernah sepi oleh pengunjung. Mereka sengaja datang dari berbagai daerah untuk sekedar menikmati seporsi mie des.

Di Bantul, ada kuliner legendaris yang kerap menjadi jujugan wisatawan maupun masyarakat setempat, yakni Mie Des
Sumber Foto : ADiTV / Joko Pramono

Ada yang disajikan berkuah dan goreng. Kuliner ini memang terlihat sangat sederhana. Namun soal cita rasa tidak boleh diremehkan.

Rasanya yang khas tak heran jika banyak pelanggan yang ketagihan untuk mencicipi seporsi mie des ini. Apalagi racikan bumbu yang cenderung pedas, mie des menjadi salah satu kuliner yang pas untuk menemani di saat musim penghujan seperti saat ini.

“Ini rasanya unik, karena juga baru pertama kali nyobain. Ada kenyil-kenyilnya, ada pedesnya, ada gurihnya. Enak.” Rindu Agustina, seorang konsumen.

Pelopor Mie Des

Agus Sumarwan pemilik warung mie des Mbak Anik ini merupakan generasi ketiga penjaja mie des asli Bumi Projotamansari ini. Cikal bakal mie des konon dipelopori oleh Mbah Pawiro Sentono yang tak lain adalah kakek Agus Sumarwan sejak 1963 dan sudah disahkan di Dinas Pariwisata Bantul dan DIY. Berkat resep leluhurnya itulah usaha yang ia bangun bisa bertahan hingga saat ini.

“Kuliner asli dari Bantul, asli dari ketela. Untuk di luar Bantul kuliner belum ada, karena pencipta kuliner ini adalah simbah kami,” ungkap Agus Sumarwan, pemilik warung.

“Alhamdulillah seiring perkembangan jaman dan adanya medsos konsumennya semakin luas. Jika dulu cuma orang-orang di sekitar sini saja, sekarang sudah ada yang dari kota dan juga wisatawan Parangtritis yang mampir di sini,” lanjutnya.

Mie des banyak yang mengartikan sebagai mie pedas. Namun ada juga menyebutnya mie desa.

Sejak awal dikenalkan mie des ini dibandrol hanya Rp2.000 hingga Rp5.000 per porsinya. Namun, seiring perubahan zaman, seporsi mie des kini berkisar Rp10.000,- dengan tambahan toping cakar ayam bumbu bacem.

Untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, pihaknya juga membuat inovasi mie des dalam kemasan instan yang mudah dibawa kemana saja serta bebas dikreasikan dengan bumbu dan olahan masakan sesuai selera.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/sensasi-pedas-miedes-kuliner-khas-bantul-yang-terbuat-dari-ketela/

Share