Lensa Jogja

Menuju Warisan Budaya, Kelurahan Prawirodirjan Adakan Agenda Kebudayaan

Dinas Kebudayaan DIY telah mendaftarkan budaya Yogyakarta sebagai warisan dunia ke Badan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (UNESCO), dan kini telah diproses oleh UNESCO.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, melalui sumbu filosofi Yogyakarta, Kelurahan Prawirodirjan melakukan pelatihan seni kebudayaan seperti pelatihan tari klasik dan juga ketoprak.

Pelatihan tersebut dilakukan dengan rutin dan terjadwal, diikuti oleh masyarakat Kelurahan Prawirodirjan. Berbagai jenis pelatihan kebudayaan yang dijalani oleh Kelurahan Prawirodirjan merupakan gambaran bahwa Yogyakarta adalah kota budaya.

“Kemudian yang untuk kegiatan–kegiatan lainnya yang sifatnya mendukung bahwa kota Yogyakarta adalah kota budaya itu ya setiap ada agenda–agenda tertentu sudah terjadwal seperti kegiatan pelatihan Ketoprak, kemudian pelatihan gamelan, dan pelatihan lain sebagainya seperti itu. Dan disini juga ada pelatihan tari klasik biasanya minggu pagi sama anak – anak,” kata Rusdi Haryanto, Lurah Prawirodirjan, Rabu (21/9).

Selain mengadakan pelatihan kesenian budaya, Kelurahan Prawirodirjan juga mengadakan sosialisasi kepada warga setempat mengenai sumbu filosofi yakni garis imaginer meliputi Tugu Pal Putih, Keraton, dan Panggung Krapyak.

Sosialisasi itu dianggap penting, dengan harapan dapat menyadarkan warga setempat untuk ikut menjaga, merawat dan mengembangkan serta mampu mengkomunikasikan makna sumbu filosofi.

Kelurahan Prawirodirjan merupakan salah satu wilayah penopang sumbu filosofi. Ini membuat masyarakatnya merasa harus turut serta merawat dan menjaga kebersihan bangunan cagar budaya yang berada di wilayah mereka dari vandalisme. (AN/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *