KKN UAD Adakan Pelatihan Kerajinan Tangan dari Sampah Plastik di Dusun Tegallawas, Jatimulyo, Dlingo, Bantul
Kelompok Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan reguler periode 111 unit VII.A.3 mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari sampah anorganik di Rumah Ilmu Tegallawas, Desa Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, pada Minggu (20/8).
Pelatihan ini dilakukan atas situasi Yogyakarta yang sedang darurat sampah dan untuk mengedukasi masyarakat dalam pengolahan sampah tersebut.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, KKN unit VII.A.3 mengumpulkan sampah anorganik seperti botol dan bungkus kemasan, yang bertujuan untuk membuat kerajinan dari barang tersebut.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Ibu Fajar Purwaningsih sebagai pemateri untuk menjelaskan kepada warga Dusun Tegallawas bagaimana cara mengolah sampah dengan baik terutama sampah anorganik.
Tak hanya menjelaskan tentang cara pengolahan sampah anorganik saja, beliau juga menjelaskan bagaimana cara membuat kerajinan dari sampah yang layak untuk diperjualbelikan, seperti tas yang dibuat dari kain perca dan bungkus makanan.
“Penanganan sampah ini memang sulit, kita sebagai warga hanya bisa mengurangi dari rumah sendiri-sendiri. Selain dibakar sampah anorganik ini bisa digunakan menjadi bahan kerajinan tangan. Karena kalau dibakar bisa berpengaruh pada kesehatan anak dan cucu,” ujar Ibu Fajar saat menyampaikan materi.
Selama kegiatan berlangsung, Ibu Fajar memberikan arahan serta mencontohkan bagaimana cara membuat bunga dari botol minum yang telah dikumpulkan oleh kelompok KKN unit VII.A.3.
Pada saat melakukan Program Pengabdian Masyarakat ini, warga Dusun Tegallawas terutama ibu-ibu sangat berantusias mengikuti kegiatan pelatihan kerajinan tangan dari sampah tersebut dikarenakan di Dusun Tegallawas masih banyak sampah-sampah yang diolah dengan cara dibakar dan ada pula yang hanya membuang di sekitar lingkungan rumah.
“Dengan adanya pelatihan ini saya berharap warga Tegallawas mulai memilah dan mengolah sampah, tidak membuang sampah sembarangan. Dan Dusun Tegallawas menjadi lebih bersih ke depannya.” ujar Ibu Sunarti salah satu peserta pelatihan.
