Lensa JogjaLensa Terkini

Babak Akhir KJI 2023, Jembatan Rangka Baja Berskala Mulai Diujikan

Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023 telah memasuki hari keempat. Ini merupakan babak akhir di mana tahap ini adalah tahap penilaian kategori jembatan rangka baja.

Bertempat di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), delapan tim yang merupakan finalis KJI 2023 mulai melakukan proses perakitan jembatan yang pada tahap sebelumnya telah lolos pengukuran dimensi dan berat jembatan.

Amalia, salah seorang dewan juri menyampaikan bahwa dalam tahap ini tidak boleh ada kecelakaan kerja pada saat perkonstruksian dan juga tidak boleh melewati proses izin.

“Untuk tahun ini ada yang namanya kinerja jembatan, di mana di sini kita targetkan jembatan yang bagus, yang kokoh, kemudian efisien, beratnya ringan, kinerjanya tepat dan memenuhi syarat,” kata Amalia, dewan juri KJI 2023.

Dengan kerjasama tim, fokus, serta detail konstruksi sesuai rancangan serta keindahan jembatan, menjadi konsentrasi yang harus mereka selesaikan dalam waktu tiga jam dengan kompensasi waktu tambahan selama 30 menit.

Berbeda dengan kategori lomba jembatan model pelengkung, jembatan rangka baja berskala ditentukan ekspektasinya dapat menahan beban maksimal hingga 400 kilogram. Ini disebabkan salah satunya karena panjang dari jembatan ini dapat mencapai 6 meter.

Selain dari segi kekuatan dan bobotnya, estetika dari jembatan menjadi salah satu aspek yang dinilai dari rancangan jembatan yang diujikan kali ini. Namun, yang tidak kalah penting adalah keamanan dari rancangan jembatan tersebut.

Jembatan dari Tim Abinaya, Universitas Brawijaya, berhasil menyelesaikan lebih awal dari tim lainnya dengan durasi satu jam dua menit. Jembatan milik mereka dirancang dengan memanfaatkan penggunaan teknologi panel surya dan turbin listrik sebagai sumber energi utamanya, dengan menelan biaya pembuatan sekitar tujuh juta rupiah.

“Karena kita kan dari jurusan teknik sipil dan saya lebih tertarik di teknik sipil khususnya di bidang jembatan. Ada banyak pelajaran yang menarik seperti pelajaran tentang struktur baja, kemudian juga lebih menantang. Desainnya yang ada banyak jenisnya, dan juga fungsi dari jembatan itu untuk penghubung,” ungkap Yericho Amalubis, Tim PNJ.

Selama jalannya kompetisi yang digelar, kegiatan ini berlangsung meriah. Suporter dari masing-masing tim malantangkan yel-yel yang bergemuruh di dalam gedung, memberikan semangat untuk tim andalan mereka.

Keseluruhan desain jembatan nantinya bakal kembali dilakukan uji materi oleh dewan juri, sebagai acuan penilaian. Selama empat hari kompetisi ini digelar, dewan juri pun melihat bahwa para peserta finalis dari KJI 2023 memiliki potensi yang menjanjikan untuk menjadi perancang jembatan yang mumpuni.

Ini telah diantisipasi oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dengan memasukkan seluruh peserta finalis KJI 2023 ke dalam sistem informasi manajemen talenta nasional. Sistem informasi ini akan memudahkan pendataan talenta muda termasuk di bidang perancangan jembatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky / Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *